Studi Global Travel Intentions 2021 menunjukkan Jepang sebagai destinasi wisata internasional yang paling didambakan turis asal Indonesia. Juga, terlihat wisatawan masa kini ogah repot.
Studi itu dilakukan oleh perusahaan jasa keuangan Visa di 49 pasar global, mencakup perjalanan luar negeri dan domestik, dengan beragam topik mulai dari tujuan perjalanan, kebutuhan perjalanan konsumen, perilaku perjalanan, dan preferensi risiko. Studi itu melingkupi semua penelusuran yang menunjukkan minat perjalanan selama pandemi dari bulan Agustus 2020 hingga Juli 2021.
Dari studi itu menunjukkan bahwa Jepang menjadi destinasi internasional tertinggi yang diimpikan traveler Indonesia. Yakni mencapai 18 persen. Kemudian, diikuti Malaysia hingga 14 persen, Melengkapi lima besar, tiga negara lain yang didambakan traveler Indonesia adalah Amerika Serikat, Singapura dan Thailand yang sama-sama 10 persen dari jumlah responden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motivasi utama traveler Indonesia untuk bepergian ke luar negeri adalah merasakan pengalaman budaya lokal dan pelarian dari kesibukan serta relaksasi.
Sementara itu destinasi wisata lokal yang diidamkan traveler Indonesia adalah Bali. Dua daerah laun yang menduduki peringkat kedua dan ketiga pada tiga besar kategori wisata lokal adalah Jakarta dan Semarang.
Motivasi utama traveler saat pelesiran di destinasi lokal adalah mencari pengalaman budaya lokal dan petualangan di alam terbuka.
Traveler Cari Ketenangan, Utamakan Kesehatan, dan Males Repot
Selain itu, studi menunjukkan traveler masa kini menginginkan perjalanan wisata yang paling diminati adalah untuk menenangkan pikiran, mencapai 41 persen. Untuk memastikan bisa meraihnya,traveler mencari penerbangan yang menawarkan proses refund, asuransi perjalanan, serta paket perjalanan yang terencana, serta destinasi bebas karantina.
Peringkat kedua untuk yang diutamakan traveler Indonesia adalah kesehatan & keselamatan (25%). Yakni, dengan langkah memastikan soal vaksin dan memastikan syarat perjalanan. Saat bepergian ke luar negeri, mereka juga memilih pembayaran contactless dan pembayaran dengan kartu, untuk transaksi yang lebih aman.
Traveler Indonesia juga menginginkan perjalanan bebas repot. Yakni, sebesar 21%. Persentase itu melampaui kebutuhan berwisata yang bisa diatur sendiri, yang mendasar, yang menguatkan hubungan kembali, dan berdasarkan nostalgia.
"Visa melakukan studi Global Travel Intentions ini untuk memahami preferensi perjalanan konsumen saat dunia berangsur pulih dari pandemi," kata Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, dalam konferensi pers secara daring, Jumat (10/6).
"Temuan itu menunjukkan kerinduan masyarakat Indonesia untuk kembali berwisata dengan tanpa beragam pembatasan dan prosedur karantina yang ketat. Seiring banyaknya negara yang sudah mulai melonggarkan aturan perjalanannya, kami berharap perjalanan domestik maupun internasional akan segera berkembang kembali," Riko menambahkan.
Perjalanan mewah juga diminati segmen kelas atas/affluent karena menawarkan perpaduan aktivitas yang menenangkan dan eksklusif, dengan kata kunci yang paling banyak dicari adalah hotel mewah (54%), restoran fine dining (16%), dan resor & vila mewah (10%).
"Kami berharap studi ini memberikan wawasan yang berharga bagi para pelaku usaha di ekosistem industri pariwisata. Seiring jumlah kasus COVID-19 yang terus mengalami penurunan dan keputusan pemerintah untuk mulai membuka perbatasan serta merelaksasi pembatasan perjalanan, kami berbagi optimisme dengan masyarakat Indonesia bahwa pemulihan industri pariwisata semakin terlihat menjanjikan," Riko menambahkan.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia