Layanan di dalam pesawat menjadi salah satu atraksi yang dicari oleh traveler. Salah satunya adalah menikmati kuliner yang dimasak oleh chef di atas pesawat.
Turkish Airlines menjadi satu dari banyaknya maskapai dunia yang memiliki chef dalam penerbangan. Chef alias koki hanya bekerja di kelas bisnis dari penerbangan yang berdurasi lebih dari delapan jam.
Eren Berker, seorang flying chef yang bekerja di Turkish Airlines, menceritakan pengalamannya bekerja di dalam pesawat. Dilansir melalui Forbes, Berker mengungkapkan beberapa fakkta menarik saat bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi flying chef memungkinkan kami melakukan perjalanan ke seluruh dunia, merasakan budaya yang berbeda dan masakan eksotis. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi seorang koki," kata Berker.
Ya, flying chef alias koki pesawat ternyata menjadi bagian dari awak kabin, lho! Mereka bekerja dengan menyiapkan semua makanan di dapur. Para koki ini juga yang membantu pramugari selama dan setelah layanan.
"Ketika kami mendarat, penumpang meninggalkan pesawat diikuti oleh kru. Kemudian kami menuju hotel singgah kami atau ke rumah kami, tergantung pada apakah itu penerbangan keluar atau masuk," dia menambahkan.
Sementara itu, pengalaman memasak di pesawat bukanlah hal yang mudah. Pihak maskapai bersama perusahaan kateringlah yang merencanakan desain menu, prosedur, dan pelatihan awak kabin.
Koki harus memastikan bahwa semua bahan tersedia dan lengkap. Biasanya menu yang dihidangkan sesuai dengan musim negara asal maskapai. Seperti Turkish Airlines yang bekerja sama dengan DO&CO menawarkan makanan otentik khas Turki yang eksotis.
"Meskipun menu ditentukan oleh eksekutif jamu, kami didorong dan diminta untuk memberi masukan dan umpan balik pada pengembangan menu. Kami juga memiliki menu khusus untuk penumpang yang memiliki persayaratan diet," ujarnya.
Layaknya awak kabin, Berker mengatakan bahwa melalui zona waktu yang berbeda jadi hal yang paling menantang. Dia seriang kali merasakan jet leg karena perbedaan waktu tersebut.
Tak hanya pramugari, koki juga kerap dimintai hal yang tidak masuk akal. Berker pernah dimintai penumpang muda untuk membuat hidangan utama. Bukan untuknya, tapi buat boneka beruangnya.
"Ini adalah permintaan yang mengejutkan dan tidak biasa, tapi tetap saja kami melayaninya dan boneka beruangnya," katanya.
"Dari semuanya yang paling berharga adalah bertemu dengan begitu banyak orang yang berbeda dan menarik, baik selama penerbangan maupun selama singgah. Menjadi warga dunia sejati adalah penghargaan tersendiri," dia menambahkan.
Baca juga: Trik Sederhana Tidur Lebih Lelap di Hotel |
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan