Taman Nasional Yellowstone adalah wisata populer Amerika Serikat. Namun taman nasional ini mengumumkan tutup karena dihantam banjir bandang dan longsor.
Seluruh area taman nasional akan ditutup hingga Rabu (15/6). Taman nasional yang mencakup negara bagian Wyoming, Montana, dan Idaho ini tutup pertamanya kali sejak 34 tahun.
Kerusakan jalan, jembatan dan fasilitas lainnya jadi faktor yang membahayakan wisatawan. Layanan Taman Nasional (NPS) mengatakan mereka tengah bekerja untuk mengevakuasi pengunjung dan staf yang tersisa di berbagai lokasi, termasuk sisi utara yang terkena dampak paling parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan area utara akan ditutup untuk waktu yang cukup lama," kata pengawas taman, Cam Sholly dilansir dari Reuters.
NPS menunjukkan rekaman udara yang berisi petak besar Jalan Masuk Utara yang hancur di terjang gelombang air banjir. Terletak di Wyoming, kerusakan ini dekat dengan Mammoth Hot Springs sampai di sepanjang Sunga Gardner.
Jalan raya juga terutup bebatuan dan lumpur. Sementara di beberapa wilayah selatan taman, akan diperkirakan lebih banyak hujan dalam waktu dekat.
Perbaikan ini akan memakan waktu yang lama, bahkan sampai berbulan-bulan. Untuk itu taman nasional akan mengadakan pemadaman listrik besar-besaran di sejumlah area.
Menurut NPS, curah hujan dan banjir ini belum pernah terjadi sebelumnya. Apalagi level air Sungai Yellowstone melampaui rekor tertinggi.
Lonjakan suhu musim panas yang tiba-tiba selama tiga hari terakhir juga telah mempercepat pencairan dan limpasan salju yang terakumulasi di dataran tinggi taman akibat badai akhir musim dingin.
Yellowstone ditutup terakhir kali pada 1988, saat itu terjadi kebakaran hutan. Sementara penutupan ini terjadi dua pekan setelah libur Memorial Day. Momen liburan ini biasanya dipakai warga AS untuk memulai musim panas.
(bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan