Wendit bukanlah tempat wisata biasa. Dengan air yang bersih dan melimpah, tempat ini dieksploitasi berbagai pihak.
Wendit merupakan sumber air yang sudah eksis selama ratusan tahun. Lokasinya berada di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jaw Timur.
Konon, Wendit ini sudah ada sejak zaman raja-raja dari masa Mataram Kuno, Singosari, hingga Majapahit. Menurut juru kunci di sana, Wendit kemungkinan juga sudah ada sejak zaman pewayangan dan dewa-dewi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena telah berusia lama, tak heran ditemukan beberapa arca di sana. Salah satunya adalah arca Dewa Wisnu yang disimpan di Sanggar Pamujan.
Berlanjut ke zaman Belanda, Wendit ini kerap dikunjungi sebagai tempat peristirahatan dan pemandian. Sayang, pada masa pendudukan Jepang, Wendit sempat rusak dan tak terurus.
Akan tetapi karena kegigihan masyarakat, Wendit dapat kembali bangkit. Tempat ini diperbaiki oleh masyarakat secara mandiri dan menjadi tujuan wisata sampai sekarang.
![]() |
Menurut Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mangliawan, Teguh Priejatmono, S.Hut, Wendit dulunya begitu populer tak cuma bagi warga Malang tetapi juga Jawa Timur. Tempat ini ramai, masyarakat dapat memanfaatkannya untuk berjualan seperti berdagang makanan, suvenir, menyewakan perahu, dan lain-lain.
Namun kisah manis itu mulai pudar seiring datangnya PDAM Kota Malang ke Wendit pada tahun 1978. Mereka melakukan eksplorasi air untuk kebutuhan masyarakat Kota Malang.
Berdasarkan catatan, hingga saat ini PDAM Kota Malang sudah 4 kali melakukan eksploitasi air di Wendit. Itu dilakukan pada tahun 1980, 1992, 2004, dan 2015.
Adanya eksploitasi ini, membuat tatanan Wendit berubah. Saat ini kita dapat melihat kolam besar di Wendit berada dalam posisi disekat-sekat. Teguh juga berujar, proyek itu mengakibatkan hilangnya situs-situs purbakala.
Dari penelusuran detikcom, pada tahun 2019, PDAM Kota Malang membayar kompensasi sebesar Rp 2 miliar per tahun kepada Pemkab Malang. Besaran uang itu dihitung dari pengambilan air di mata air Wendit.
Akan tetapi, kompensasi yang dibayar PDAM Kota Malang pada Pemkab Malang itu, tak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Kompensasi sebatas perjanjian tanpa pernah ada implementasi yang menyangkut perbaikan lingkungan dan perbaikan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik," katanya.
![]() |
Justru, pengambilan air dari Wendit, menyebabkan tambahan masalah bagi masyarakat sekitar Wendit. Dari informasi yang dihimpun detikcom, pada 2019, PDAM Kota Malang mengambil air melalui 3 titik, yaitu Wendit I dan Wendit II yang masing-masing 510 liter/detik, dan Wendit III sebesar 480 liter/detik. Jadi total air yang diambil per detik adalah 1.500 liter.
Simak Video "Video: Tampang Pembunuh Wanita di Losmen Kota Malang"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!