Kondisi Wendit yang kini memprihatinkan, menimbulkan pertanyaan: mau dibawa ke mana wisata Wendit ini? Pengelola berujar, Wendit ingin dijadikan wisata edukasi.
Kepada detikcom, Kepala UPT Taman Wisata Air Wendit, Yuli, mengutarakan angan-angan Wendit yang dijadikan sarana wisata berbasis edukasi. Yuli juga mengatakan, ada rencana untuk menata Wendit menjadi lebih baik.
"Rencana untuk wisata edukasi biar lebih tertata. Ketika masuk, ada guide-nya. Nanti ada pos-pos yang menunjukkan informasi tertentu. Lalu nanti diatur supaya monyet tidak berkeliaran bagaimana," kata Yuli melalui sambungan telepon, Selasa (21/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuli menjelaskan, ada rencana pergeseran fungsi Wendit dari yang semula untuk pariwisata menjadi dikuasai PDAM. Sebagai informasi, sumber air Wendit ini berasal dari 4 gunung yakni Gunung Arjuna, Gunung Bromo, Gunung Kawi, dan Gunung Semeru. Air yang bersih dan melimpah itu dimanfaatkan PDAM Kota Malang dan PDAM Kabupaten Malang untuk kebutuhan warga.
"Ini mau ada pergeseran pariwisata ke PDAM. Kajian-kajian kami sampaikan untuk pengembangan, kita rencananya mau untuk wisata edukasi," ia memaparkan.
![]() |
Berdasarkan cerita Yuli, Wendit sebenarnya masuk dalam daftar wisata yang diprioritaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk dikembangkan. Itu sudah sewajarnya dilakukan, mengingat Wendit sudah ada sejak ratusan tahun dan kaya akan nilai sejarah, alam, dan budaya yang dapat dimanfaatkan untuk perekonomian masyarakat sekitar.
Hanya saja, penataan di Wendit ini juga terbentur anggaran. Yuli enggan menyebut nominal anggaran yang diberikan Pemkab untuk Wendit. Namun dari ceritanya, tergambar bahwa anggaran itu pas-pasan.
"Kita selama ini dapat anggaran dari Pemda. Kita maksimalkan anggaran Pemda tapi tidak bisa langsung serta merta diperbaiki semua. Kita bersabar untuk perbaikan, perkembangan, dilakukan bertahap maksudnya," kata dia.
"(Anggaran) dicukup-cukupkan. Kita sudah diberi anggaran sekian, kita maksimalkan. Kita upayakan yang benar-benar rusak diperbaiki. Kita tidak langsung memperbaiki semuanya," imbuhnya.
![]() |
Akan tetapi dalam perjalanan itu, Yuli kembali mengeluhkan soal monyet ekor panjang yang berhabitat di Wendit. Perbaikan fasilitas yang dilakukan jadi terhambat karena ulah monyet.
"Monyet ini merusak. Itu menjadi kendala. Tapi itu ikonnya Wendit. Jadi mau bagaimana lagi, kita tidak bisa seenaknya," paparnya.
Di samping itu, ada keluhan juga dari masyarakat desa di sekitar Wendit bahwa mereka tak dilibatkan dalam pembangunan Wendit. Yuli bilang, pihaknya berencana melibatkan pemerintah desa untuk memajukan Wendit.
"Nanti kerja sama dengan pemerintah desa supaya pedagang bisa maksimal kembali mendapatkan mata pencaharian seperti berdagang, dan lain-lain," tutupnya.
(pin/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol