Hotel Terbatas, Qatar Sulap Gurun Jadi Tempat Kemping untuk Piala Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hotel Terbatas, Qatar Sulap Gurun Jadi Tempat Kemping untuk Piala Dunia

bonauli - detikTravel
Kamis, 23 Jun 2022 19:13 WIB
TOPSHOT - Qataris gather at the capital Dohas traditional Souq Waqif market as the official logo of the FIFA World Cup Qatar 2022 is projected on the front of a building on September 3, 2019. (Photo by - / AFP)        (Photo credit should read -/AFP via Getty Images)
Piala Dunia 2022 di Qatar (AFP via Getty Images)
Doha -

Piala Dunia 2022 di Qatar mulai semarak. Apa saja ya persiapan Qatar dalam menyambut turis?

Piala Dunia 2022 akan berlangsung pada bulan November. Pemerintah Qatar sudah memperkirakan ekonomi akan mengalami peningkatan sampai USD 17 miliar alias Rp 250 triliun.

Dilansir dari Front Office Sport, angka ini sebenarnya malah turun dari ekspektasi awal yaitu USD 20 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Qatar memproyeksikan bahwa akan ada 1,2 juta orang yang melakukan perjalanan ke sana. Ini jadi angka yang fantastis, karena populasi Qatar sendiri berada di bawah angka 3 juta.

Dalam acara bergengsi ini, Qatar hanya punya 90 ribu kamar hotel di Doha. Pemerintah mengaku bahwa menyediakan akomodasi bagi turis yang masif akan memaksa Qatar untuk mengambil beberapa tindakan yang tidak biasa.

ADVERTISEMENT

Akhirnya, Qatar pun menyewa dua kapal pesiar mewah yang dapat menampung hampir 10 ribu tamu. Kamar-kamar tersebut dibanderol dengan harga USD 179-800 per malam atau sekitar Rp 11 jutaan.

Keterbatasan tidak membuat Qatar berkecil hati. Negara ini menyulap gurun mereka sebagai tempat kemping otentik dengan fasilitas tenda. Harganya pun lebih dari USD 200 atau sekitar Rp2,9 jutaan lebih per malam.

Sementara itu, Qatar Airways dan maskapai lain akan menyediakan lebih dari 180 penerbangan antar-jemput dari Doha ke kota-kota terdekat.

Persiapan lainnya yang dilakukan oleh Qatar adalah mental. Pemerintah mengaku bahwa masuknya wisatawan dalam jumlah yang besar ini membawa norma budaya yang berbeda.

Sehingga wisatawan diminta untuk tetap menghormati kebudayaan setempat dengan berbusana tertutup dari bahu sampai lutut di depan umum. Bermesraan di depan umum dan kampanye homoseksual juga dilarang.

Saat ini penjualan alkohol masih dilarang. Namun penyelenggara sedang mempertimbangkan penjualan alkohol di dalam stadion bila dan mengatakan bahwa mereka bisa minum di area yang ditentukan.




(bnl/ddn)

Hide Ads