Sebatang Kara di Laut, Pohon Ini Jadi Incaran Turis, Kini Harus Diselamatkan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sebatang Kara di Laut, Pohon Ini Jadi Incaran Turis, Kini Harus Diselamatkan

bonauli - detikTravel
Sabtu, 25 Jun 2022 20:21 WIB
Pohon sebatang kara di Thailand rusak
Pohon sebatangkara di Thailand rusak oleh turis (Facebook/Tourism Authority of Thailand/Trat)
Bangkok -

Sebuah pohon di tengah laut Thailand jadi viral. Pohon ini jadi incaran konten para turis sampai rusak.

Dilansir dari South China Morning Post, pohon ini berada di pulau kecil Koh Khai Hua, di lepas pantai timur Thailand. Pulau tak berpenghuni ini berada di Provinsi Trat.

Pohon viral tersebut adalah Xylocarpus rumphii, sejenis mangrove yang yang hidup dai area pasang surut air laut. Uniknya, pohon ini hanya satu-satunya di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tumbuh besar dan bercabang, sapi siapa sangka akar dari pohon ini tertanam di pulau kecil tersebut. Pemandangan pulau dengan pohon di tengah laut membuatnya populer.

Pohon sebatang kara di Thailand rusakPohon sebatang kara di Thailand rusak Foto: (Facebook/Tourism Authority of Thailand/Trat)

Beberapa bulan lalu, seorang pelancong di Facebook mengatakan situs itu mirip adegan dari buku komik Thailand yang populer. Alhasil, tempat ini makin ramai dengan turis.

ADVERTISEMENT

Saking populernya, banyak turis yang ingin berfoto di atas pohon tersebut. Yang parahnya lagi, mereka naik ramai-ramai.

Pihak berwenang di sana kaget saat melakukan pemeriksaan. Pohon tersebut sudah rusah, beberapa cabang patah dan akarnya reot karena jadi tempat pijakan.

"Pohon Xylocarpus rumphii telah rusak parah karena orang sering memanjatnya untuk berfoto," kata pihak berwenang setempat.

Namun Letrob Saithongpu, direktur pemeliharaan di Organisasi Administratif Koh Mak Tambon, yang mengelola pulau itu mengatakan pada The Nation, batang pohon telah bengkok lebih dari beberapa tahun lalu. Kejadian itu jauh sebelum tempat tersebut jadi destinasi wisata populer.

Letrob mengatakan pemerintah setempat sedang mengerjakan langkah-langkah, termasuk membatasi jumlah wisatawan yang diizinkan mengunjungi pulau itu. Turis hanya akan diizinkan selama musim-musim tertentu untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada pohon itu.

"Kampanye konservasi juga akan diluncurkan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan wisatawan," dia menambahkan.

Cabang Otoritas Pariwisata Thailand di Trat juga membagikan serangkaian posting tentang pohon itu di Facebook. Netizen yang kecewa mengatakan bahwa para wisatawan itu kurang "hati nurani". Netizen mendesak pemerintah untuk melindungi pohon itu.




(bnl/fem)

Hide Ads