Hotel Berhantu di Bedugul, Kades: Andai Beroperasi Bisa Serap Tenaga Kerja

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hotel Berhantu di Bedugul, Kades: Andai Beroperasi Bisa Serap Tenaga Kerja

Chairul Amri Simabur - detikTravel
Kamis, 30 Jun 2022 18:42 WIB
Hotel Bedugul Taman Rekreasi Hotel & Resort, di Bali, Indonesia
Foto: Getty Images/iStockphoto/Aleksandr Golubev
Tabanan -

Hotel Puncak Indah Bedugul di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali membetot perhatian publik. Kepala desa setempat berandai-andai hotel sebesar itu bisa beroperasi.

Rupanya, hotel di atas tanah seluas 5,3 hektare itu sudah lama kosong. Hotel dan restoran di pinggir jalan jurusan Denpasar-Singaraja itu sudah berpuluh-puluh tahun mangkrak.

Bukan hanya menjadi perhatian warga sekitar, hotel itu bahkan disorot media asing, Daily Star. Media yang berbasis di Inggris itu menyebut sebagai hotel Taman Rekreasi Hotel & Resort. Foto-foto di Getty Images juga disebut dengan nama yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Desa atau Perbekel Batunya, I Made Riasa, tidak memungkiri adanya cerita atau mitos horor di hotel itu.

"Soal mitos itu percaya tidak percaya. Cerita (horor) yang berkembang di masyarakat memang seperti itu," kata Made Riasa, Rabu (29/6/2022).

ADVERTISEMENT
Hotel Bedugul Taman Rekreasi Hotel & Resort, di Bali, IndonesiaHotel Bedugul Taman Rekreasi Hotel & Resort, di Bali, Indonesia (Getty Images/iStockphoto/Aleksandr Golubev)

Seingat Riasa, proses pembangunan hotel yang kini bernama Hotel Puncak Indah Bedugul atau Taman Rekreasi Hotel & Resort itu sudah dimulai sejak awal 1990-an. Selama itu, ada banyak mitos horor yang berkembang di masyarakat terkait keberadaan hotel yang mangkrak itu.

Namun ia menyebutkan, warga sekitar tidak mempermasalahkan bangunan mewah tetapi kosong itu.

"Kami nyaman-nyaman saja. Justru kalau itu beroperasi tentu akan lebih baik lagi. Bisa meningkatkan sektor pariwisata dan menyerap tenaga kerja," kata dia.

Ia juga tidak bisa menyalahkan mitos horor yang berkembang terhadap keberadaan hotel itu, karena kondisinya memang tidak terawat dengan baik. Apalagi dalam kepercayaan yang berkembang di Bali, sebuah bangunan yang lama tidak ditempati tentu memiliki aura yang tidak baik.

Riasa mengaku sudah dua kali sempat masuk ke dalam bangunan hotel itu. Di dalam hotel itu dia merasakan aura mistis dan horor dari bangunan atau areal di sekelilingnya.

"Dulu saya pernah masuk ke sana, bulu kuduk merinding. Bukannya karena cerita-cerita. Pas masuk bulu kuduk merinding," ujarnya.

Kesempatan Riasa masuk ke hotel itu terjadi pada 1999 dan saat dirinya masih bertugas sebagai Kepala Wilayah Batunya.

"Waktu masih muda. Sekitar 1999. Saya sempat masuk dengan teman saya dari Singaraja. Rasanya ada yang mengikuti di belakang padahal siang. Mohon maaf saya tidak bisa melihat. Tapi mudah-mudahan tidak melihat. Nanti kaget," kata dia.

Halaman berikutnya >>> Bangunan tidak terurus, siang menyeramkan apalagi malam hari

Kesempatan kedua saat ia menjabat sebagai kepala wilayah. Apalagi dengan tugas yang diemban, dirinya mesti mengetahui seluruh wilayah yang menjadi tanggungjawabnya.

"Selaku Kawil ya wajib tahu wilayah. Ya, bener juga auranya begitu. Tidak ada yang mengurus. Atapnya bocor. Kamar-kamar sudah tidak terurus. Jadi, terkesan angker," kata Riasa.

Padahal, sambungnya, ia sudah izin saat memasuki bangunan itu di kesempatan pertama pada 1999.

"Pas masuk saya dan teman saya dari Singaraja sudah permisi, tapi belum tentu diterima," kata dia.

Saat masuk ke bangunan, ia merasa ada yang membuntuti. Padahal, waktu itu masih siang hari.

Hotel Bedugul Taman Rekreasi Hotel & Resort, di Bali, IndonesiaHotel Bedugul Taman Rekreasi Hotel & Resort, di Bali, Indonesia (Getty Images/iStockphoto/Aleksandr Golubev)

"Waktu itu saya masih muda. Masih kerja jadi house keeping di Bungalow di Candikuning," ujar Riasa.

Pengalaman yang dirasakan saat itu, ia seolah dibuntuti orang. Ia dan temannya saat itu naik ke lantai tiga.

"Kursi yang tadinya ada dekat pintu, pas kami turun sudah bergeser sekitar satu setengah meter," tuturnya.

Sejak itu, ia tidak terlalu tertarik masuk lagi. Terkecuali, saat ia menjabat sebagai kepala wilayah.

"Waktu itu siang. Kalau malam hari saya tidak berani masuk," kata dia.

Tapi di luar kondisi Hotel Puncak Indah Bedugul yang mangkrak, dia berharap agar hotel itu bisa beroperasi jelas ada.

"Karena akan mendukung perkembangan sektor pariwisata. Menyerap tenaga kerja. Kami lihatnya dari situ," kata dia.



Simak Video "Video: Nyobain Walking Tour, Jalan-Sepedaan sambil Keliling dan Belajar Sejarah"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads