Lebih dari 150 turis yang berkunjung ke Grand Canyon pada bulan April dan Mei kemarin, dilaporkan menderita virus yang sangat menular.
Virus bernama Norovirus itu diketahui menyerang saluran pencernaan. Gejalanya berupa sakit perut, mual hingga diare yang sangat menyiksa.
Pihak National Park Service pun mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut. Menurut mereka, ada setidaknya puluhan peserta dari 8 trip arung jeram di Grand Canyon yang terkena virus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak taman nasional menyebut telah melakukan tindakan pencegahan yang komprehensif. Sejak bulan Juni, mereka melihat adanya tren penurunan wisatawan yang melaporkan menderita sakit perut setelah berwisata di Grand Canyon.
John Dillon, Direktur Eksekutif Asosiasi Arung Jeram Sungai Grand Canyon, menyebut kasus infeksi virus Norovirus itu lumayan jarang terjadi.
"Ini virus dari kapal pesiar bukan? Jadi sungguh sangat tidak biasa bagi kami mengalami ketularan virus seperti ini di Grand Canyon," ujar Dillon, seperti dikutip dari The Washington Post, Jumat (1/7/2022).
Dillon yang juga owner dari perusahaan penyedia jasa arung jeram, menjelaskan, selama satu musim liburan, dia biasa menghandle hingga 650 trip. Dari trip sebanyak itu, paling cuma ada satu atau dua trip yang melaporkan pesertanya menderita sakit akibat tertular Norovirus.
Norovirus sendiri kerap disebut sebagai virus yang menjadi penyebab 'flu perut'. Virus tersebut bisa menyebabkan reaksi inflamasi pada usus manusia.
Gejalanya akan muncul dalam waktu 12-48 jam setelah terinfeksi. Biasanya traveler akan langsung muntah-muntah bahkan diare selama seharian.
Penularan virus ini bisa lewat kontak langsung dari penderita yaitu sentuhan dari tangan hingga sampai ke mulut. Biasanya lewat air, makanan, atau saling berbagi alat makan.
"Pada saat sedang rafting dan kemping, Norovirus bisa dengan cepat menyebar. Cara menghindari virus ini adalah dengan menjaga kebersihan, mencuci tangan dan memastikan air minum yang kamu minum aman dari kontaminan," ujar pihak National Park Service.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!