Permintaan Melonjak, Pembuatan Visa Schengen Jadi Lebih Lama

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Permintaan Melonjak, Pembuatan Visa Schengen Jadi Lebih Lama

Yasmin Nurfadila - detikTravel
Kamis, 07 Jul 2022 10:11 WIB
Ilustrasi Visa Schengen Belanda
Ilustrasi visa Schengen. (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Ketika akan bepergian ke luar negeri. Ada beberapa hal administrasi penting yang harus disiapkan. Selain paspor, traveler juga memerlukan visa.

Tidak semua negara tujuan mengharuskan warga Indonesia untuk membuat visa. Namun, banyak negara yang masih mensyaratkan visa bagi traveler asal Indonesia. Salah satunya yaitu negara-negara Eropa.

Eropa terdiri atas banyak negara. Meski begitu, mayoritas negara tergabung dalam Uni Eropa dan menandatangani perjanjian Schengen. Perjanjian ini memperbolehkan warganya untuk bepergian dengan bebas antar negara anggota tanpa memerlukan paspor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, perjanjian Schengen juga menghasilkan visa Schengen. Visa ini berlaku untuk warga negara asing yang akan mengunjungi negara-negara yang termasuk dalam zona Schengen.

Terdapat 26 negara yang tergabung dalam perjanjian Schengen. Selain itu, terdapat juga 19 negara non-Schengen yang memperbolehkan warga negara asing untuk masuk ke negaranya bermodalkan visa Schengen.

ADVERTISEMENT

Dengan cakupan visa yang sangat luas serta negara-negara Eropa yang memang menawan, membuat visa ini menjadi salah satu visa dengan permintaan tertinggi.

Setelah kondisi dunia membaik, banyak wisatawan dari berbagai negara yang berminat untuk berwisata ke Eropa. Hal ini merupakan sebuah peningkatan yang telah dinantikan sejak lama.

Namun sayangnya, jumlah pemohon visa meningkat dengan sangat drastis. Sehingga kedutaan dan agen penyedia jasa pembuatan visa kewalahan.

Seperti yang dilaporkan situs Schengen Visa Info pada bulan lalu (7/6/22), permohonan pembuatan visa meningkat secara signifikan. Menyebabkan adanya waktu tunggu dan proses pembuatan yang lebih lama.

Untuk membuat visa, pemohon perlu membuat janji temu terlebih dahulu dengan pihak pembuat visa. Saat ini, jadwal janji temu tersebut sangat terbatas. Di Oman, pemohon bahkan perlu menunggu hingga dua bulan untuk mendapatkan slot pertemuan.

Selain janji temu yang terbatas, proses pembuatan visa juga semakin lama. Hal ini juga terjadi secara merata di dunia. Akibat meningkatnya jumlah pemohon visa.

Indonesia juga mengalami hal yang sama. Pada kondisi normal sebelum pandemi, pemohon dapat lebih leluasa memilih jadwal janji temu. Selain itu, proses pembuatan visanya pun tergolong cepat dan tepat waktu.

Kini pemohon perlu menunggu lebih lama untuk mendapatkan jadwal janji temu. Proses pembuatan visa juga memakan waktu lebih lama dari sebelumnya.

Lamanya waktu tunggu dan proses ini juga diumumkan oleh pihak VFS Global. VFS merupakan penyedia jasa pembuat visa yang bekerja sama dengan banyak kedutaan dari berbagai negara. Termasuk negara-negara Schengen.

Pembuatan Visa Schengen di Indonesia.Pengumuman antrian pembuatan visa Schengen. Foto: Tangkapan Layar/VFS Global

Dalam beberapa kasus, ditemukan visa yang keluar lewat dari jadwal keberangkatan pemohon. Sehingga perjalanan terpaksa harus dijadwalkan ulang atau dibatalkan.

Hal ini dikeluhkan oleh para agen travel. Banyak anggota grup perjalanan mereka yang visanya mengalami keterlambatan. Mereka menyayangkan jadwal pembuatan yang melebihi batas waktu yang diberitahukan.

"Dengar dari agent kemarin hampir setiap hari ada yang visanya nggak keluar. Mereka (pihak pembuat visa) bilang 14 hari kerja, lalu kalau grupnya tanggalnya lebih awal akan didahulukan. Dulu biasanya keluar on time, atau pas-pasan. Sekarang bisa jadi nggak keluar," kata Ketua Umum Astindo (Asosiasi Travel Agent Indonesia) Pauline Suharno.

Saat ini, pembuatan visa Schengen jangka pendek (kunjungan kurang dari 90 hari) umumnya dipusatkan di VFS. Informasi ini dapat ditemukan di laman resmi kedutaan masing-masing.

Pembuatan Visa Schengen di Indonesia.Pembuatan Visa Schengen dialihkan ke VFS. Foto: Tangkapan Layar

Khusus untuk Perancis, pembuatan visa dapat dilakukan ke TLScontact. Sama seperti VFS, TLScontact merupakan penyedia jasa pembuatan visa yang bekerja sama langsung dengan kedutaan Perancis.

Beberapa kedutaan ada yang tetap membuka layanan pembuatan visa. Namun, biasanya mereka lebih berfokus pada pembuatan visa jangka panjang atau visa-visa tertentu.

Pemusatan pembuatan visa memang mempermudah. Namun tampaknya karena semua terpusat di satu tempat, antrian janji temu juga menjadi semakin panjang.

Selain itu, permohonan pembuatan visa Schengen secara global juga sedang tinggi. Sehingga tak heran, proses pembuatannya pun semakin lama.

Bagi traveler yang berencana untuk berwisata ke Eropa. Sebaiknya rencanakan perjalanan kalian sejak jauh-jauh hari. Tak lupa buat janji temu untuk membuat visa dari beberapa bulan sebelumnya.

Pembuatan visa bisa dimulai dari 6 bulan sebelum jadwal keberangkatan. Jadi manfaatkan jangka waktu ini untuk membuat visa. Agar visa traveler bisa selesai dengan leluasa sebelum waktu keberangkatan.


Hide Ads