Brutu Ayam, Hidangan Enak dengan Banyak Mitos

Hari Suroto - detikTravel
Kamis, 07 Jul 2022 11:42 WIB
Ilustrasi hidangan Soto Brutu di Blitar. (Erliana Riady/detikcom)
Jakarta -

Brutu atau pantat ayam merupakan bagian yang umumnya dianggap menjijikan. Namun bagian ini ternyata enak dan mengandung nutrisi hingga memunculkan banyak mitos.

Brutu ayam atau dalam bahasa Indonesia adalah pantat ayam. Merupakan bagian ayam yang kurang umum dikonsumsi.

Sajian ayam goreng di restoran cepat saji atau di negara-negara barat biasanya tidak menyajikan pantat ayam. Namun, dalam aneka hidangan ayam khas Indonesia, pantat ayam tidak dibuang.

Tidak semua orang tertarik untuk mengkonsumsi bagian ini. Umumnya mereka yang menggemari pantat ayam hanya ditemukan di negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara.

Tidak mengherankan, karena banyak yang menganggap bagian ini sebagai bagian yang menjijikkan. Meski begitu, bagi yang sudah pernah mencobanya bagian ini disebut sebagai bagian ayam yang paling enak. Karena, kenyal dan berlemak.

Brutu merupakan sebutan untuk pantat ayam dalam bahasa Jawa. Di wilayah Jawa, terdapat pantangan bagi anak kecil untuk tidak memakan brutu.

Jika memakan bagian ini, dipercaya akan menyebabkan pikun atau bodoh bagi anak-anak. Namun, larangan ini sebenarnya bujukan agar anak-anak hanya memakan daging ayam yang bertulang. Supaya, bagian brutu yang lebih empuk dapat dikonsumsi orang tua.

Mitos mengenai pantat ayam juga dapat dijumpai di Sulawesi Tengah. Ada larangan bagi anak perempuan untuk tidak mengkonsumsi pantat ayam. Agar ketika dewasa tidak tumbuh menjadi genit atau banyak tingkah.

Pantat ayam merupakan tempat berkumpulnya bulu-bulu ekor ayam. Bagian ini mengandung kelenjar yang memproduksi minyak. Kelenjar ini membantu meminyaki bulu-bulu.

Meski memiliki banyak mitos, pantat ayam ternyata mengandung cukup banyak nutrisi. Selain kaya protein, pantat ayam juga mengandung 11% zat besi dan 8% kalsium.

Mitos brutu ayam yang berkembang merupakan bagian dari kearifan lokal yang diwariskan turun temurun. Dengan tujuan untuk menghindarkan masyarakat terutama anak-anak dari hal-hal buruk yang berkaitan dengan kesehatan.

Meski bergizi, brutu ayam memiliki kandungan lemak jenuh. Terlalu sering dan terlalu banyak mengkonsumsi bagian ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Jika berlebihan, dapat menyebabkan kanker, meningkatkan potensi obesitas, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

***

Artikel ini dibuat oleh Peneliti arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hari Suroto.



Simak Video "Menikmati Citarasa Tacco Tradisional di Bali"

(ysn/ysn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork