Mimpi buruk penumpang pesawat terus berlanjut di Australia. Kali ini, seorang pria ditolak masuk ke pesawat dengan alasan yang tidak masuk akal.
Dilansir dari Australia News, pria ini adalah Jackson Howell yang adalah petugas pemadam kebakaran. Dirinya hendak melakukan perjalanan dari Perth ke Melbourne dengan Virgin Australia.
Howell tidak sendirian. Dirinya pergi bersama rombongan untuk melakukan perjalanan snowboarding selama seminggu di Gunung Hotham. Mereka mengambil penerbangan pagi, pukul 06.00 waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua berjalan lancar, sampai mereka masuk ke pesawat. Tiba-tiba saja, Howell dan seorang temannya tidak diperbolehkan masuk dengan alasan yang tidak masuk akal.
"Salah satu teman saya dan saya sampai di gerbang dengan tiket dan barang bawaan kami. Kemudian diberi tahu dengan cara yang sangat acuh tak acuh 'sayang sekali, kami tidak naik karena mereka memesan penerbangan terlalu banyak'," kata Howell.
Howell masih terus berusaha, namun nampaknya dewi fortuna belum berpihak pada mereka. Bahkan salah satu penyelia yang sudah mereka kenal berpura-pura tidak mengenali mereka dan menutup semua penerbangan.
Tak ada cara lain, pikir Howell. Dirinya pun mengesampingkan gengsi dan mulai memohon pada petugas bandara untuk bisa terbang hari itu. Karena semua akomodasi Melbourne malam itu sudah mereka booking.
Ada sedikit harapan, Howell diberitahu bisa melakukan penerbangan jam 6 sore. Howell merasa menunggu bukanlah masalah. Parkir bandara sudah dibayar untuk seminggu dan dia tidak memesan hotel di sekitar sana.
Hati Howell kembali hancur. Saat itu pukul 18.20 dan tiba-tiba saja penerbangan kembali dibatalkan. Penantian selama 15 jam di bandara tak berakhir mulus.
"Kami diperlakukan seperti sampah. Staf sangat kasar, mereka tidak ingin memberi kami pilihan sama sekali untuk penerbangan lain," katanya.
Liburan ini jadi yang pertama setelah dua tahun masa pandemi. Tiket yang sudah dibeli tak bisa kembali. Tak ingin cutinya sia-sia, Howell pun memutuskan untuk membeli penerbangan lain.
"Kami harus membeli penerbangan mahal dengan Qantas untuk (Jumat) pagi ini," ucapnya.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol