Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 24 Jul 2022 10:11 WIB

TRAVEL NEWS

Hari Anak Nasional, 750 Siswa SD Ikuti Festival Permainan Tradisional

Ardian Fanani
detikTravel
Banyuwangi -

Hari Anak Nasional diperingati dengan beragam cara. Salah satunya yaitu dengan mengadakan Festival Permainan Tradisional. Acara ini diadakan oleh Pemkab Banyuwangi dan diikuti oleh 750 pelajar.

23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Berbagai cara dilakukan untuk merayakannya. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memilih untuk mengadakan Festival Permainan Tradisional.

Festival Permainan Tradisional atau Festival Memengan Tradisional ini diadakan di Taman Blambangan. Kegiatan ini diikuti oleh 750 pelajar SD. Festival ini menghadirkan 25 jenis permainan tradisional.

Permainan yang dihadirkan di antaranya yaitu egrang, congklak, bakiak, hingga tembak-tembakan atau dalam bahasa Jawa bedhil-bedhilan. Selain bermain, para pelajar juga bisa membuat mainan mereka sendiri. Misalnya membuat mobil-mobilan dengan bahan kayu, bambu, dan sabut kelapa.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani juga ikut menyemarakkan kegiatan ini dengan bermain bersama anak-anak. Ia bermain bakiak dan balapan melawan para pelajar.

"Menyenangkan sekali, ingat masa kecil dulu. Balap bakiak ini menguji ketangkasan dan kekompakan. Festival Memengan Tradisional ini bagian dari usaha kami mengajak anak melakukan aktivitas fisik," kata Bupati Ipuk, Sabtu (23/7/2022) seperti dikutip dari detikJatim.

Kemeriahan dan keceriaan dari anak-anak ternyata menarik perhatian wisatawan di Taman Blambangan. Salah seorang turis asal Amerika Serikat pun mencoba untuk balapan bakiak bersama anak-anak.

Selain untuk mengajak anak-anak beraktivitas fisik, festival yang rutin diadakan setiap tahun sejak 2017 ini juga diadakan untuk memicu kreativitas anak. Tak hanya itu, menurut Ipuk permainan tradisional yang dihadirkan juga dapat mengajarkan banyak hal positif.

"Tak hanya itu, permainan tradisional ini juga sarat dengan hal positif. Kita diajarkan untuk kreatif mengolah barang yang ada di sekitar kita untuk dijadikan mainan. Jika melihat permainan bakiak raksasa tadi kita jadi belajar gotong royong, bekerja sama dengan jalan beriringan dengan kawan belakang. Ini adalah intisari yang diajarkan oleh leluhur kita dalam bentuk permainan tradisional," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di detikJatim. Baca selengkapnya di sini.



Simak Video "Ganjar di Puncak Hari Anak Nasional: Sekolah Bukan Tempat Penyiksaan"
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/ysn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA