Menparekraf Sandiaga Uno menyoroti kembali Citayam Fashion Week. Katanya, fenomena itu bukan hanya milik desainer papan atas.
Selanjutnya, ia juga menyinggung tentang kondisi lalu lintas di lokasi. Katanya, kegiatan itu tidak diimbangi dengan pengaturan yang baik hingga menyebabkan kemacetan.
"Melahirkan fenomena bukan Paris atau New York Fashion Week, tapi ini Citayam Fashion Week. Ini demokratisasi sektor fesyen bukan hanya milik dari para desainer-desainer papan atas tapi juga oleh milenial dan Generasi Z," katanya dalam temu wartawan mingguan, Senin (25/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari Sabtu lalu saya kena macet di sana. Super macet. Saat harus melintasi Dukuh Atas tidak bergerak dan ini menunjukkan ini sudah sangat viral tapi tidak dibarengi dengan penataan lalu lintas jadi masih banyak motor-motor parkir di jalanan dan akhirnya jalanan menyempit," kata dia.
Meski fenomena Citayam Fashion Week bagus untuk pergerakan ekonomi, tapi ketertiban umum haruslah dijaga. Oleh karenanya, perlu ada ruang lain yang harus digunakan agar tak ada penumpukan.
"Walau dampaknya positif bagi perekonomian jangan sampai menganggu ketertiban lalu lintas dan agar remaja ini terus menyalurkan kreativitas di bidang fesyen disediakan ruang-ruang lainnya agar tidak numpuk di satu ruang publik. Dan ini menampilkan gaya dan keunikan mereka sendiri," kata Sandiaga.
Kata Sandiaga, catwalk biasanya dilakukan di hotel-hotel ternama dan ini yang disulap adalah zebra cross. Ia berharap ke depannya bisa menjadi Harajuku seperti di Jepang atau New York 42nd Street.
"Kami siap mewadahi para remaja dengan pelatihan pendampingan menaikan keahlian mereka melalui upskilling, fotografi, videografi, biar tidak jadi one hit wonder. Sekali hits terus dilupakan. Kita tidak ingin anak-anak ini cuma musim liburan sekarang terus menghilang," katanya.
"Diharapkan mereka memiliki kemampuan sehingga berkelanjutan. Siapa tahu Roy, Jeje, Bonge, dan kawan-kawannya bisa tampil di Paris Fashion Week," terang Sandiaga.
"Terkait tawaran beasiswa perguruan tinggi di Poltekpar, kita ingin juga mereka bisa mengakses setelah menelesaikan pendidikan SMP, SMA dilengkapi. Sehingga mereka mendapatkan pendidikan tinggi," kata Sandiaga Uno.
(msl/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol