Ledakan sonic akan terdengar begitu kencang hingga bisa memecahkan kaca jendela dalam radius dekat dari sumbernya. Dan NASA ingin membuat pesawat supersonik yang tenang.
Diberitakan CNN, Rabu (27/7/2022), ledakan sonik jadi salah satu alasan mengapa tidak ada pesawat penumpang supersonik yang terbang hari ini, selain Concorde. Pesawat supersonik dibatasi pada kecepatan subsonik saat terbang di atas daratan atau di dekat garis pantai.
Peraturan internasional saat ini masih membatasi kecepatan transportasi komersial di darat hingga di bawah Mach 1, atau kecepatan suara, untuk menghindari gangguan dentuman sonik di wilayah berpenduduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekarang, NASA sedang bekerja untuk mengubah peraturan tersebut dengan mengubah ledakan menjadi 'bunyi gedebuk'. Mereka ingin membuka jalan bagi generasi baru pesawat supersonik yang lebih tenang.
Badan ini melakukannya melalui program yang disebut Quest, singkatan dari Quiet SuperSonic Technology. Itu merupakan hasil penelitian selama beberapa dekade dan berpusat di pesawat baru yang disebut X-59.
![]() |
X-59 adalah yang terbaru dari serangkaian pesawat eksperimental yang mencakup X-1, yang pada tahun 1947 menjadi pesawat berawak pertama yang melebihi kecepatan suara. Lalu X-15 masih memegang rekor tercepat yang pernah ada, penerbangan berawak melaju di Mach 6.7 pada tahun 1967.
Dirancang dan dibangun oleh Lockheed Martin di Palmdale, California, di bawah kontrak NASA senilai USD 247,5 juta, X-59 saat ini sedang menjalani tes di darat, untuk mengantisipasi penerbangan pertama nanti pada tahun 2022.
"Ini akan jauh lebih tenang daripada Concorde atau pesawat supersonik lainnya yang ada saat ini," kata Craig Nickol, manajer proyek program Quest di NASA.
"Ini sangat panjang dan tipis. Panjangnya hampir 30,5 meter dan memiliki lebar sayap sekitar 9 meter. Hidungnya adalah fitur yang membedakan pada pesawat ini, panjangnya sekitar sepertiga," kata dia.
![]() |
Bentuknya yang ramping memainkan peran kunci dalam membuat pesawat lebih senyap saat terbang di kecepatan supersonik.
Proses terjadinya ledakan sonik
Ketika sebuah pesawat terbang dengan kecepatan subsonik, gelombang suara yang biasanya dihasilkan dapat merambat ke segala arah. Pada kecepatan supersonik, pesawat akan meninggalkan suaranya sendiri dan gelombang suara akan memampat dan menyatu menjadi gelombang kejut tunggal dari hidung dan berakhir di ekor.
Ketika gelombang kejut yang terkompresi ini bertemu dengan telinga manusia, ia menghasilkan ledakan keras. Itu tidak terjadi ketika pesawat menembus penghalang suara, tetapi lebih merupakan efek berkelanjutan yang dapat didengar oleh siapa saja di area berbentuk kerucut di bawah pesawat, asalkan melebihi kecepatan suara.
Bentuk X-59 dirancang untuk mencegah gelombang kejut menyatu. Sebaliknya, mereka menyebar, dengan bantuan permukaan aerodinamis yang ditempatkan secara strategis.
Mesin tunggal juga berada di bagian atas pesawat. Fungsinya untuk menjaga kehalusan bagian bawah dan mencegah gelombang kejut mencapai tanah.
NASA pun percaya X-59 hanya akan menghasilkan 75 desibel suara saat bepergian dengan kecepatan supersonik. Coba bandingkan dengan Concorde yang mencapai 105 desibel.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!