Bandara Bali Utararencannya akan jadi yang tercanggih kedua di Bali. Tapi sayang, proyek ini dicoret Presiden Jokowi dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan ada 8 proyek yang tak akan dilanjutkan.
Bandara Bali Utara adalah satu dari delapan PSN yang dicoret. Sisanya adalah Bendungan Tiro di Aceh, KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan, Inland Waterways Cikarang-Bekasi Laut (CBL), Kereta Api Puruk Cahu-Batanjung melalui Bangkuang di Kalimantan Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu sudah diberi warning perpanjangan, tapi tidak ada progress sehingga dikeluarkan," kata Wahyu Utomo, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian dalam konferensi persnya, Selasa (26/7/2022).
Bandara Bali Utara sudah masuk dalam perencanaan pemerintah sejak lama. Targetnya bahkan pada 2024, proyek tersebut sudah berhasil beroperasi. Tapi sayangnya hingga kini pengadaan lahan tak kunjung terselesaikan.
PT BIBU adalah perusahaan penggagas pembangunan Bandara Internasional Bali Utara yang lokasinya di pesisir pantai (off shore) dan berada di wilayah Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali.
Sedangkan rencana pembangunan bandara tersebut akan dikerjakan oleh China Construction First Group Corp. Ltd (CCFG). CCFG sendiri adalah anak perusahaan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 'raksasa' di Negeri Tirai Bambu, China State Construction Engineering Corp. Ltd (CSCEC).
Perusahaan asal China itu memiliki rekam jejak yang mumpuni dalam pembiayaan dan pembangunan di bidang konstruksi dan telah berpengalaman dalam menangani berbagai proyek pembangunan besar.
CCFG juga siap mendanai proyek pembangunan bandara di Bali Utara itu dengan skema turn key project.
"Artinya, pembangunan bandara ini kami tidak menggunakan dana APBN dan APBD," katanya.
Sebagai informasi, Bandara Internasional Bali Utara nantinya akan memiliki runway yang panjangnya 3.600 meter dan lebar 45 meter. Bandara ini dapat didarati oleh pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777.
Adapun kapasitas terminalnya dapat menampung hingga 50 juta penumpang/tahun. Sementara terminal kargo memiliki kapasitas hingga 110.000 ton/tahun.
Bandara ini juga telah melakukan kolaborasi dengan perusahaan pengembang teknologi berbasis AR/VR, mengadopsi teknologi digital metaverse.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol