Ada legenda keberadaan buaya muara di tempat wisata Tanjung Cemara Pangandaran. Buaya-buaya itu dulu nampak tapi sekarang jarang muncul.
Tanjung Cemara merupakan wisata air yang biasanya digunakan wisatawan untuk naik perahu hingga berenang. Namun di balik pesonanya, tersimpah kisah adanya buaya muara di sana.
Menurut warga setempat bernama Nana, Tanjung Cemara dulunya menjadi lokasi berjemur para buaya muara. Maklum, sebelum jadi spot wisata, Tanjung Cemara adalah hamparan tanah yang ditumbuhi pohon pandan dan cemara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu Tanjung Cemara ini merupakan lokasi para pengangon (menggembala) sapi ataupun kerbau," kata Nana.
Menurutnya dulu sebelum terjamah banyak orang, di Tanjung Cemara tak asing dengan kemunculan buaya muara yang sering menampakkan diri.
"Dulu ada tujuh buaya yang sering terlihat berjemur di atas Tanjung Cemara. Karena memang belum ada banyak orang. Terlihat dari tepi sungai dekat Pantai Sukaresik," ucapnya.
Namun selama kemunculan buaya di Tanjung Cemara, belum ada yang terdengar orang hilang ataupun jadi korban buasnya buaya.
"Alhamdulillah tidak pernah terdengar ada warga yang meninggal (karena) kemunculan buaya, meskipun banyak aktivitas seperti ngajodang (berburu) ikan atau mancing," kata Nana.
Bahkan menurut Nana, pada 2016 sempat ada buaya berukuran besar muncul ke permukaan Sungai Sugaresik. Buaya itu diduga dari muara Tanjung Cemara.
"Saat ini kemunculan buaya sudah jarang terlihat, karena mungkin semakin banyak aktivitas warga seperti berenang, perahu dan camping di lokasi tersebut. Kalau kata orang tua dulu mah asal kita bis menjaga alam. Maka alam akan melindungi," ucapnya.
Sebagai tempat wisata, Tanjung Cemara menyediakan fasilitas penunjang seperti WC umum, saung kayu, dan musala.
Untuk menuju Tanjung Cemara, dari arah Pangandaran bisa melalui objek wisata Pantai Batuhiu melalui Jalan Raya Cijulang-Pangandaran sejauh 25,6 kilometer. Sesampainya di Batuhiu, masuk ke jalan baru sebelah timur dengan jarak tempuh 2 kilometer.
Harga tiket yang diberikan per orang Rp 5 ribu rupiah. Namun, untuk warga lokal kadang hanya bayar seikhlasnya saja untuk menunjang operasional kebersihan.
Angin di Tanjung Cemara tidak terlalu kencang karena terhalang pepohonan cemara. Selain itu deretan pohon cemara menambah suasana romantis.
Bentangan Pantai Batuhiu dan Pantai Batukaras nampak terlihat jelas dari Tanjung Cemara. Lokasi yang sangat cocok untuk menenangkan jiwa karena keindahan pantai dan jernihnya sungai bisa dilihat secara bersamaan.
Panorama Pantai Sukaresik di Tanjung Cemara cocok untuk dinikmati di waktu sore hari untuk menunggu matahari terbenam. Jika beruntung menyaksikan langit berwarna merah jambu.
Baca juga: Nyamuk-nyamuk Raksasa Ada di Pangandaran |
Artikel ini sudah tayang di detikJabar.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!