Wisatawan asal Jerman, Sebastian Powel, yang mengeluhkan antrean panjang pada proses keimigrasian di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, rupanya berada di Bali. Ternyata bohong.
Powel mendapat pengawasan ketat setelah dinilai bikin onar. Dia mengeluhkan antrean panjang di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan memberikan predikat sebagai bandara terburuk di dunia dengan alasan itu.
Setelah ditelusuri, ternyata keluhannya itu tidak benar-benar dialaminya. Dia mencomot pengalaman orang lain tanpa menyebutkan waktu kejadian dan sumber rujukannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan rekaman kamera CCTV rupanya Powel tiba dengan penerbangan dari Bangkok, Thailand. Sejak turun dari pesawat dan menjalani pemeriksaan dokumen kesehatan, serta membayar visa on arrival (VoA), dia hanya menghabiskan waktu 53 menit.
Powel pun mendapatkan teguran dari Kanwil Kemenkumham Bali. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Bali, Anggiat Napitupulu, menyebut Powel telah menimbulkan multi tafsir bagi banyak orang. Dia memastikan antrean penumpang selama berjam-jam di bandara Denpasar iu tidak benar.
"Pada saat kejadian, yang bersangkutan tidak mengalami seperti yang disampaikan dia di vlognya. Berdasarkan rekam jejak yang kami ikuti dari CCTV yang disediakan Angkasa Pura, dari sejak beliau turun pesawat dan keluar dari konter imigrasi waktunya 53 menit," kata Anggiat saat jumpa pers di Bandara Ngurah Rai, Bali.
"Dia menceritakan apa yang diceritakan orang. Kapan itu, dia juga tidak bisa cerita. So boleh dikata ini lebih-lebih make up restory," imbuhnya.
Imigrasi sekaligus mengingatkan Powel untuk meninggalkan Bali sebelum masa berlaku Visa on Arrival (VOA)nya berakhir. Powel adalah pemegang VoA 30 hari.
Sebastian Powel diketahui merupakan warga negara Jerman. Ia merupakan seorang vlogger internasional yang pernah menjadi pelaku bisnis wisata dan sering ke Bali.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol