Mau Jadi Kota Ramah Turis, Barcelona 'Bersih-bersih' Copet

Kota Barcelona ingin memiliki wajah baru sebagai kota yang ramah turis. Mereka pun meningkatkan keamanan agar turis bebas dari copet.

Selama ini, Barcelona dikenal sebagai salah satu destinasi rawan kejahatan, termasuk pencopetan. Korbannya kebanyakan adalah turis asing yang sedang berlibur ke sana. Berdasarkan data statistik, pada tahun 2018 terjadi 12 kali pencurian dalam satu jam.

Pada masa awal COVID-19, kasus kejahatan di Barcelona sempat menurun. Penurunan tersebut tergolong besar yakni mencapai 56 persen bila dibandingkan dengan 2019.

Penurunan terjadi karena jumlah turis juga sedikit. Akan tetapi begitu Barcelona membuka kembali pintunya untuk turis, kasus kejahatan kembali meningkat.

Melihat hal ini, Dewan Kota Barcelona memutuskan menambah 12 persen jumlah petugas kepolisian di jalan-jalan tersibuk. Selain itu, pelaku kejahatan yang telah berulang melakukan aksinya bakal dihukum lebih berat.

Menurut laporan media lokal, lebih dari 80 orang ditangkap pada sebuah akhir pekan, tepatnya 20-21 Mei 2022. Sebagian besar karena pencurian. Sementara itu kejahatan yang biasanya dialami turis di Barcelona antara lain, pencopetan, pencurian, perampokan, dan penodongan.

Wakil Walikota dan Kepala Keamanan Barcelona, Albert Batlle, siap memerangi gelombang kejahatan agar kondisi lebih aman.

"Kami tidak ingin menghabiskan musim panas ini seolah-olah ini adalah nasib tanpa harapan yang harus kami serahkan," kata Albert.

Guàrdia Urbana (polisi kota) Barcelona, bekerja sama dengan Mossos d'Esquadra (polisi daerah) pemerintah Catalan, akan memberlakukan rencana baru untuk mendeteksi pencuri sebelum mereka dapat beraksi lagi.

Kota Barcelona memang menjadi lokasi favorit turis karena di sana terdapat berbagai destinasi menarik. Para turis biasanya datang ke Casa Mila, Ciutadella Park, Gothic Quarter, Picasso Museum, Plaza de Espana, dan Palau Nacional.