TRAVEL NEWS
Wisatawan Timur Tengah Ternyata Doyan Ngemal di Jakarta

Wisatawan muslim Timur Tengah menjadi salah satu asal utama wisman di Indonesia. Saat ke Jakarta, ternyata mal jadi destinasi favorit mereka.
Wisata ramah muslim merupakan wisata dengan perkembangan paling cepat. Hal ini bersesuaian dengan jumlah wisatawan muslim yang menjadi penyumbang wisatawan mancanegara (wisman) terbesar di seluruh dunia.
"Termasuk sumber utama dari wisata mancanegara yang ada di seluruh dunia. Kalau kita lihat data dari tahun 2019 mengatakan seluruh outbound turis dari mancanegara adalah sekitar 1,4 miliar. Nah wisatawan muslim itu ada sekitar 200 juta di tahun 2019 sebelum pandemi," kata Ketua Perhimpunan Pariwisata Halal Indonesia Riyanto Sofyan saat Konferensi Pers Jakarta Moslem Friendly Tourism Exhibition 2022, Jumat (5/8/2022).
Di Indonesia, muslim traveler menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Jumlah uang yang mereka habiskan lebih besar dibanding wisatawan lainnya.
"Yang paling pentingnya lagi adalah wisatawan muslim spending-nya itu jauh lebih besar dari rata-rata wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia itu spendingnya adalah sekitar USD 1100 per turis per kunjungan dengan length of stay selama 3 hari. Nah kalau wisatawan muslim ini spendingnya itu rata-rata dari USD 1350-2500," kata Riyanto.
Indonesia memiliki tiga pasar utama sumber wisatawan muslim. Pertama yaitu Timur Tengah, kemudian Eropa, serta Malaysia dan Singapura.
Masing-masing wilayah memiliki preferensi yang berbeda saat berkunjung ke Indonesia. Salah satu kegiatan favorit wisman muslim asal Timur Tengah saat berkunjung ke Jakarta adalah nge-mal.
"Tapi wisatawan dari Timur Tengah terutama itu kalau ke Jakarta senang ke mall," kata Ketua DPD ASITA Hasiyana Ashadi dalam kesempatan yang sama.
Hasiyana mengungkapkan bahwa mereka senang nge-mal di Jakarta karena Jakarta punya banyak pilihan mal. Kemudian mal di Jakarta juga memiliki koleksi yang sangat lengkap dengan mode-mode yang selalu up-to-date.
"Kita punya mall di sini lebih dari 200. Dan itu sangat bagus-bagus, sangat disukai, dan terkenal di mancanegara bahwa mal di Jakarta itu sangat bagus-bagus dan sangat komplit. Brand yang dijual juga tidak ketinggalan zaman, not even one season. Jadi semuanya senang di sini," ujarnya.
Kemudian menurut Riyanto, selain nge-mall, wisman Timur Tengah juga senang berwisata dengan menginap di resort dan berburu spa.
"Ada tiga kelompok pasar yang utama, yaitu pasar Timur Tengah, itu lebih kepada resort, shopping, kemudian spa," kata Riyanto.
Sedangkan untuk wisatawan muslim asal Eropa, mereka memiliki preferensi yang lebih bervariasi. Umumnya mereka senang akan jenis wisata yang menawarkan pengalaman berpetualang, seperti scuba diving. Mereka juga senang dengan wisata heritage dan budaya.
"Lebih ke arah adventure, seperti scuba diving di Pulau Seribu dan hal-hal seperti ski segala macam. Kemudian mereka juga suka heritage, sejarah. Lalu, dia interest-nya kepada perilaku muslim di sini itu gimana. Itu juga merupakan salah satu interest bagi dia mengenai culture atau budaya setempat," kata Riyanto.
Kelompok wisatawan muslim terakhir berasal dari Malaysia dan Singapura. Mereka biasanya wisata kurban di Batam dan wisata belanja di Jakarta dan Bandung.
"Wisatawan dari Malaysia atau Singapura itu wisata kurban ke Batam. Karena mereka berkurban di Singapura sudah susah, banyak restriksi dan sebagainya. Termasuk juga shopping. Dari Malaysia datang ke Bandung, Jakarta shoppingnya ke Tanah Abang, Mangga Dua," ujar Riyanto.
Simak Video "Jelajah Wisata Ramah Muslim di Jepang"
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/fem)