Aktivitas DI/TII pimpinan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo juga menyebabkan fenomena unik lain. Warga Garut yang tak ingin menjadi bagian dari DI/TII lari ke kota besar lain menjadi pencukur rambut atau Asgar (asli Garut).
Menurut penuturan pengurus Asgar, Irawan, mereka yang terkena imbas aktivitas pemberontakan DI/TII Kartosoewirjo ada di generasi pertengahan. Pada saat itu, pergerakan NII terjadi pada tahun-tahun awal kemerdekaan dan cocok dengan masa peralihan pencukur rambut Asgar Garut.
"Sejarah kami akan ditulis di buku. Sejarah pangkas rambut Asgar itu dibagi menjadi tiga fase atau tiga generasi," kata Irawan pada tim detikcom di minggu pertama Agustus 2022 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pertama, generasi awal mulai dari 1930 sampai 1960. Generasi kedua 1960 sampai 1980. Generasi ketiga dari 1980 sampai sekarang generasi modern semua alat menggunakan listrik," imbuh dia.
"Saat 1965 terjadi pemberontakan DI/TII di Garut. Generasi pertengahan itu sudah masuk mesin-mesin gunting dan banyak gunting juga sisir berbagai macam. Sedang generasi awal yang memakai gunting dan sisir saja," kata dia lagi.
Nah, pada masa pemberontakan DI/TII Kartosoewirjo, pemuda Garut ada yang tak ingin terlibat operasi pagar betis itu. Mereka memilih menjadi pemangkas rambut Asgar karena mudah dilakukan dan beberapa faktor lain.
"Masa pemberontakan DI/TII kemungkinan besar para pemuda tidak mau menjadi pagar betis sehingga mereka-mereka lari keluar," tegas Irawan.
"Nah salah satu profesi yang dikerjakan adalah pangkas rambut. Kenapa menjadi pemangkas rambut, karena satu pekerjaan mudah, kedua tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi, dan ketiga modalnya juga murah," tegas dia.
"Sekali modal terus selamanya. Sekali beli gunting tidak habis satu dua tahun. Terlebih sekarang alat-alatnya sudah canggih," ujar dia.
Selain menjadi pencukur rambut Asgar, warga Garut lain yang menghindar dari DI/TII juga menjadi tukang sol sepatu. "Maka dipilihlah pekerjaan pangkas rambut selain profesi lain untuk menghindari menjadi pagar betis dalam rangka memberantas DI/TII. Ada yang sol sepatu, dagang dan banyaklah," kata dia.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol