Ratusan Penumpang Kereta Peluru di Spanyol Terlantar, Ini Biang Keroknya

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 11 Agu 2022 10:38 WIB
Foto: Penumpang kereta di Spanyol (AP)
Madrid -

Sebanyak ratusan orang penumpang kereta peluru di Spanyol mengalami keterlambatan. Mereka terlantar gara-gara kabel fiber optik sepanjang 600 meter dicuri orang tak dikenal!

Ratusan orang penumpang kereta peluru super cepat yang menghubungkan antara kota Madrid dan Barcelona di Spanyol, terpaksa harus terkatung-katung selama berjam-jam, karena kereta yang akan mereka naiki tidak bisa jalan sesuai dengan jadwal.

Penyebabnya karena ada kabel fiber optik sepanjang 600 meter yang dicuri orang. Lenyapnya kabel fiber optik itu tentu saja mengganggu operasional sistem persinyalan kereta.

Dilansir detikTravel dari AP, Rabu (10/8/2022), para pencuri di daerah Catalunya diketahui menggasak kabel fiber optik itu pada malam hari. Akibatnya, perjalanan kereta peluru yang mengubungkan kedua kota terbesar di Spanyol itu jadi terhambat.

Para penumpang kereta peluru terlihat memadati platform stasiun Atocha di kota Madrid bersama dengan koper dan barang bawaan mereka. Mereka tampak termenung dan lelah, tidak tahu mesti bagaimana lagi sambil menunggu kejelasan kapan kereta bisa beroperasi lagi.

Para penumpang pun hanya bisa pasrah. Gara-gara pencuri kabel, rencana liburan musim panas mereka jadi berantakan semua.

Salah satu penumpang bernama Jose Luis mengaku sudah menunggu selama berjam-jam, namun operasional kereta masih belum kembali normal juga.

Sementara itu, juru bicara ADIF mengatakan total ada 15 jadwal keberangkatan kereta yang akhirnya dibatalkan. Namun situasi sekarang sudah mulai kembali normal terhitung Senin (8/8) siang waktu setempat.

Pihak Kepolisian Catalunya mengaku sudah menangkap satu orang tersangka yang termasuk dalam komplotan pencuri kabel fiber optik tersebut.



Simak Video "Video: Libur Panjang, 75 Ribu Tiket Whoosh Terjual"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork