Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 14 Agu 2022 07:42 WIB

TRAVEL NEWS

Petik Laut di Banyuwangi: Gagah-gagahan Perahu, Melarung Sesaji Setahun Sekali

Adrian Fanani
detikTravel
Warga menaiki kapal saat mengikuti prosesi ritual Ritual Petik Laut di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (13/8/2022). Tradisi turun temurun yang digelar setiap tanggal 15 Muharram sejak tahun 1901 itu merupakan warisan budaya leluhur sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang melimpah juga berharap kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar para nelayan diberikan keselamatan dan kemudahan rejeki. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.
Tradisi petik laut Banyuwangi (ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA)
Banyuwangi -

Barisan puluhan kapal beraneka motif dengan ragam warna dan aksesoris melaju di perairan Muncar. Juga diselingi melarung sesaji. Tersaji dalam petik laut.

Ribuan warga berdiri di pinggiran pantai mengiringi petik laut yang digelar setiap bulan Suro, penanggalan Jawa. Di antara jejeran puluhan kapal, terdapat githik (perahu kecil), pembawa sesaji, yang akan dilarung di laut lepas. Dalam ritual ini, sesaji diisi dengan berbagai hasil bumi.

Sesaji dibawa sebuah kapal yang diiringi oleh puluhan perahu lainnya Pulau Sembulungan, pulau kecil dekat dari pelabuhan Muncar. Kemudian sesaji dihanyutkan dan ratusan nelayan berebut terjun ke laut mengambil sesaji yang hanyut. Sesekali mereka juga terlihat menyiramkan air yang dilewati sesaji ke seluruh badan perahu.

Usai melarung sesaji di Sembulungan, ritual dilanjutkan tabur bunga ke Makam Sayid Yusuf, kemudian diakhiri dengan selamatan dan doa bersama. Sayid Yusuf adalah orang pertama yang membuka lokasi Tanjung Sembulungan.

Warga menaiki kapal saat mengikuti prosesi ritual Ritual Petik Laut di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (13/8/2022). Tradisi turun temurun yang digelar setiap tanggal 15 Muharram sejak tahun 1901 itu merupakan warisan budaya leluhur sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang melimpah juga berharap kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar para nelayan diberikan keselamatan dan kemudahan rejeki. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.Warga menaiki kapal saat mengikuti prosesi ritual Ritual Petik Laut di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (13/8/2022).(ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA)

Ketua panitia petik laut Muncar, Khoirul Imam, mengatakan petik laut merupakan warisan budaya leluhur. Kegiatan ini juga sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang melimpah juga berharap kepada Yang maha Kuasa agar para nelayan diberikan keselamatan dan kemudahan rejeki.

Ia menyebut berbagai suku bergotong royong menyukseskan gelaran ini menjadi atraksi budaya yang menarik wisatawan. Ia bersyukur karena sempat vakum selama pandemi, kini gelaran petik laut ramai kembali.

"Dengan kolaborasi semua nelayan, alhamdulillah kini petik laut Muncar kembali dengan nuansa ramainya. Ini menandakan Muncar mulai bangkit dari dampak pandemi COVID-19," kata Imam.

Ritual petik laut Muncar sendiri sudah berlangsung setiap tanggal 15 Muharram sejak tahun 1901. Kini tradisi tersebut menjadi atraksi daya tarik wisata tersendiri bagi para wisatawan. Setiap digelar, ribuan pengunjung selalu memadati untuk menonton.

Bupati Ipuk Fiestiandani yang turut hadir dalam acara tersebut menyambut baik gotong royong nelayan pada pelaksanaan tradisi ini. Ipuk juga berharap dengan tradisi petik laut para nelayan diberikan keselamatan dan kelimpahan rezeki.

"Kalau kita guyub, senang gotong royong dalam hal kebaikan, insyaallah diberikan keberkahan oleh Allah SWT. Kalau warga guyub, maka rejeki juga akan mengalir dan kita diberikan ketenangan mencari nafkah," kata Ipuk.

Dalam kesempatan itu, Ipuk juga mengingatkan kepada nelayan terkait keselamatan jiwanya saat melaut. Ipuk juga mengajak agar nelayan mengikuti program jaminan keselamatan kerja lewat BPJS Ketenagakerjaan.

"Ayo daftar BPJS Ketenagakerjaan agar ada perlindungan kesehatan bagi nelayan. Manfaatnya sangat banyak sekali. Ini akan menjamin perlindungan bagi bapak nelayan saat mengalami kecelakaan di laut," ujar Ipuk.

Ritual petik laut dimulai sejak sehari sebelumnya dengan doa dan sholawat bersama oleh warga nelayan Pelabuhan Muncar. Meramaikan petik laut ini, selain mengadakan selamatan juga terdapat berbagai kesenian hiburan dan bazar aneka makanan.



Simak Video "Petik Laut, Tradisi Perayaan Masyarakat Sumenep untuk Bersukur Kepada Tuhan"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA