Tiket Pesawat Mahal Terus, Turis Domestik Bakal Anjlok 20-30%

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tiket Pesawat Mahal Terus, Turis Domestik Bakal Anjlok 20-30%

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Kamis, 18 Agu 2022 13:04 WIB
Ilustrasi Tiket Pesawat Online
Tiket pesawat mahal akan berpengaruh pada kunjungan turis (Foto: shutterstock)
Jakarta -

Harga tiket pesawat masih saja relatif mahal. Jika harga tiket pesawat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama, akan berimbas pada jumlah kunjungan turis, terutama turis domestik.

"Dampak yang akan terjadi jika harga tiket pesawat mahal dalam kurun waktu yang lama, imbasnya terhadap kunjungan wisatawan domestik bisa diperkirakan kurang lebih 20% - 30%, dimana kejadian seperti ini pernah dialami pada tahun 2019, namun tidak sebesar tahun 2019 yang mencapai 40%," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Sandiaga melanjutkan tarif maskapai penerbangan dipastikan akan naik, karena Kementerian Perhubungan telah memberikan kelonggaran bagi maskapai penerbangan jenis jet untuk menaikkan tarif hingga maksimal 15%. Tingginya harga tiket pesawat saat ini dipicu ketidaktersediaan penerbangan hingga jumlah kursi yang terbatas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, saat ini Kemenparekraf bersama dengan pihak-pihak terkait tengah berupaya berdiskusi dengan para pengelola maskapai penerbangan terkiat langkah-langkah apa yang didorong, agar maskapai bisa menambah kuota penerbangan yang telah ada serta menambah rute penerbangan baru

Harga tiket pesawat boleh saja naik, namun kenaikan ini harus berbanding lurus dengan kenaikan jumlah penerbangan. Sehingga kebutuhan masyarakat atas
ketersediaan penerbangan untuk bepergian dan berwisata bisa terpenuhi.

ADVERTISEMENT

"Kami juga mendorong pihak-pihak maskapai penerbangan untuk meminimalisir terjadinya keterlambatan penerbangan oleh masalah-masalah teknis. Jadi meskipun harga tiket naik, pelayanan bagi masyarakat juga harus ditingkatkan ke arah yang lebih baik," ujarnya.

Saat ini, berdasarkan data statistik dari BPS masyarakat Indonesia khususnya pulau Jawa, Sumatra dan Bali banyak wisatawan yang menggunakan jalan darat. Efek ini merupakan dampak dari adanya jalan tol sehingga memudahkan wisatawan untuk melakukan perjalanan dari satu destinasi ke destinasi lainnya.




(ddn/msl)

Hide Ads