Anambas di Kepulauan Riau tak hanya diberkahi oleh pulau dan keindahan alam bahari saja. Siapa sangka, di balik birunya laut dan keeksotisan pemandangan alamnya, ternyata wilayah ini juga menyimpan adat istiadat.
Hal ini dapat dilihat lewat makam di Pulau Keramut (Keramat). Meski sama-sama tanpa nama, namun ini bukanlah makam keramat di Pulau Siantan yang banyak diperbincangkan.
Dari letaknya, makam ini cukup terpencil karena tersembunyi di balik rerimbunan pohon besar. Sehingga saat dilihat sekilas, tak banyak orang mengira ada makam yang bersemayam di sana. Keberadaan makam pun baru diketahui oleh tim Tapal Batas detikTravel kala mengobrol dengan warga Pulau Keramat beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menuju ke sana, tim detikTravel harus berjalan ke ujung pulau, dan menaiki tangga yang curam. Kondisi tangga terbilang licin karena permukaannya banyak ditutupi lumut. Sesampainya di ujung tangga, terlihat sebuah makam yang dikelilingi oleh tembok.
Sayangnya, tak banyak yang tahu terkait sejarah makam keramat itu. Menurut informasi yang didapat makam keramat ini sudah ada sejak dahulu, bahkan sebelum Desa Keramut berdiri. Warga sekitar pun tak mengetahui secara persis usia dan siapa nama di batu nisan makam tersebut.
Pasalnya dari sejarah yang berkembang di masyarakat, keberadaan makam itu memiliki cerita ragam versi sehingga tidak ada catatan peninggalan yang pasti.
"Asal mula saya nggak tahu. Yang di sini sekarang pendatang. Makam itu sudah ratusan tahun lalu. Kita mungkin belum ada," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Hal senada juga dikatakan warga Desa Keramut lainnya. Menurut mereka, makam tersebut dikeramatkan oleh orang-orang tua zaman dahulu dan berlanjut hingga sekarang. Konon katanya, wisatawan belum ke Keramut jika belum berkunjung ke makam keramat.
"Kalau nggak sampai ke Pulau Keramut, tapi nggak ke makam, (berarti mereka) belum ke Keramut," kata warga setempat.
![]() |
Tak jauh dari makam keramat, ternyata ada dua buah makam tanpa nama. Menurut cerita masyarakat, pemilik makam tersebut merupakan petinggi dari kelompok pelarian Vietnam. Diketahui, mereka sempat singgah ke Pulau Keramut puluhan tahun lalu untuk mencari ikan, namun terjatuh ke laut.
"Kalau dari cerita orang tua dulu, itu katanya makam pengungsi Vietnam. Dari tahun 60-70 an," kata Taufik.
Meski usia makam sudah cukup tua, namun ternyata hingga kini masih banyak warga Vietnam yang rutin mampir ke Desa Keramut setiap tahun. Warga desa lainnya bernama Suparni menyebut kedatangan orang-orang Vietnam untuk berziarah ke makam.
"Orang Vietnam setiap bulan 5 sering ke sini, pergi sembahyang (ziarah). Katanya pembesar mereka yang (meninggal) di situ. Makanya setiap bulan 5 datang ke sini," tutur Suparni.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(akn/ega)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!