DOMESTIC DESTINATIONS
Merasakan Keragaman Suku dan Budaya di Tarempa, Cocok Nih buat Liburan

Tarempa merupakan ibu kota dari Kepulauan Anambas yang secara geografis berada di tapal batas. Letaknya yang berada di pinggir laut membuat ia terlihat sangat indah. Lantas seperti apa potret ekonomi, wisata, sosial dan budaya masyarakatnya?
detikTravel bersama BRI dalam program Tapal Batas berkesempatan singgah langsung di kota ini untuk melihat secara dekat aktivitas pusat ekonomi kerakyatan di Kepulauan Anambas.
Untuk menuju Tarempa ini, traveler harus menggunakan transportasi laut dari Pelabuhan Padang Melang, dekat Bandara Letung di Pulau Jemaja menuju Tarempa. Lama durasi perjalanan yang dilalui selama 2-3 jam.
Saat mau sampai, traveler akan disambut pemandangan bangunan masjid megah dengan kubah hijau. Di dermaga banyak kapal yang bersandar berdekatan dengan perumahan penduduk. Kapal-kapal nelayan yang sering disebut masyarakat 'pompong' pun bergantian datang dan pergi.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Anambas Effi Sjuhairi, dari 26 pulau yang berpenghuni di Anambas, Tarempa di Pulau Siantan ini menjadi salah satu wilayah paling sibuk.
"Ya untuk Anambas, pusat ekonomi itu ada di Ibu Kota Tarempa di Pulau Siantan, ini jadi wilayah yang paling aktif. Karena pengunjung yang datang umumnya langsung ke Tarempa atau Pulau Siantan," ujarnya beberapa waktu lalu.
Sekedar diketahui, penduduk Tarempa sangat majemuk terdiri dari suku Melayu, Minang, Jawa, Batak, Banjar, Bugis, Tionghoa, dan beberapa suku lainnya. Sehari-hari masyarakatnya menggunakan bahasa melayu.
Mayoritas warga di Tarempa ini tinggal di bangunan rumah papan kayu dengan ragam corak warna. Banyak rumah di sini bertumpu pada kayu di atas permukaan laut. Mayoritas mata pencaharian utamanya juga bergantung pada sektor laut seperti nelayan.
Adapun akses transportasi utama di Tarempa ini adalah pompong sejenis kapal perahu nelayan. Untuk di daratan mereka menggunakan kendaraan bermotor roda dua yang disebut 'Honda' bukan motor, karena motor merujuk pada kapal pompong.
Tak ada kendaraan roda empat yang lalu lalang di Tarempa. Traveler jika ingin mengunjungi berbagai destinasi wisata harus menggunakan 'Honda' atau jalan kaki karena lokasinya saling berdekatan.
Bicara destinasi wisata, ada banyak ikon-ikon wisata yang khas di Kota Tarempa dan kerap dikunjungi wisatawan seperti Batu Tumpak Tiga, Batu Lepe, Masjid Agung Baitul Makmur, Masjid Jamik Baiturrahim, Vihara Gunung Dewa Siantan hingga pesona Air Terjun Temburun. Ada juga pantai dan pulau yang indah dekat Tarempa.
Halaman Selanjutnya: Keragaman Kuliner