Batu bara memenuhi salah satu pantai di Geopark Ciletuh. Kata Menparekraf Sandiaga Uno, itu adalah sisa-sisa dari kecelakaan di tahun 2019 lalu.
Pihak Kemenparekraf sudah menerima laporan batu bara di pantai itu. Ia pun sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar segera dilakukan pembersihan.
"Untuk di Ciletuh kami sudah menerima laporan. Kami berkoordinasi dengan tim destinasi juga pokdarwis setempat," kata Sandiaga dalam temu wartawan mingguan, Senin (22/8/2022).
"Kecelakaannya ini sudah terjadi dari tahun 2019. Tapi masih ada sisa-sisa dari batu bara itu yang terbawa ke pantai dan tadi pagi saya sudah memantau agar ini segera ditindaklanjuti agar segera dibersihkan," imbuh dia.
Sandiaga menyebut bahwa Geopark Ciletuh merupakan destinasi unggulan dan berada dekat dari Jakarta. Oleh karenanya, ia ingin pembersihan segera dilakukan.
"Karena Geopark Ciletuh juga merupakan destinasi unggulan yang ingin kita jaga kebersihannya dengan konsep pariwisata berbasis keberlanjutan lingkungan. Kami juga melibatkan selain pokdarwis juga desa-desa wisata yang ada di sekitar pantai," urai Sandiaga.
"Sebentar lagi juga akan ada KEK Lido. Ini yang nanti semua akan terantisipasi. Terima kasih atas laporan kami langsung tindak lanjut semoga segera teratasi," kata dia.
"Sehingga ketika nanti ada peningkatan wisatawan pantainya sudah kembali bersih dan aman dan nyaman serta menyenangkan digunakan wisatawan," imbuh dia lagi.
Jadi, kecantikan pantai Batu Bintang di Geopark Ciletuh dinodai dengan batu bara yang berserakan dan membuat kesan kumuh di area itu.
Batuan berwarna hitam berceceran di sepanjang pesisir Pantai Cipatuguran, tepatnya di Pantai Batu Bintang, Teluk Palabuhanratu kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi.
Simak Video "Video Antrean Wisatawan Lewati Jembatan Darurat Menuju Geopark Ciletuh"
(msl/ddn)