Jalur pendakian baru di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) resmi dibuka. Dengan demikian, TNGC kini resmi memiliki lima jalur pendakian.
Sebelumnya TNGC hanya memiliki empat jalur pendakian, yakini Apuy, Linggajati, Linggasana dan Palutungan. Adapun untuk jalur baru sendiri diberi nama Trisakti Sadarehe.
Kepala Balai TNGC Teguh Setiawan mengatakan jalur Trisakti Sadarehe ini diresmikan pada Kamis (25/8/2022) kemarin. Jalur pendakian baru ini masuk ke wilayah Kabupaten Majalengka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari pagi Kamis kemarin, dihadiri 50 orang yang terdiri dari Pemerintah Desa Payung, MPGC Tunas Karya yang diketuai Sutari, MPA Desa Bantaragung, dan MPA Desa Padaherang menyaksikan peresmian jalur pendakian baru di SPTN Wilayah II Majalengka," kata Teguh dalam keterangannya, Jumat (26/8/2022).
Banyaknya pendakian ilegal melalui jalur tersebut menjadi alasan Balai TNGC memilih Sadarehe membuka jalur baru untuk pendakian Gunung Ciremai.
"Sejak tahun 2019, telah dijajaki rencana pembukaan jalur pendakian baru yang sebelumnya selalu dijadikan jalur ilegal oleh para pendaki yaitu Jalur Sadarehe," jelas dia.
"Untuk meminimalisir tingkat kecelakaan akibat pendakian illegal maka kelompok masyarakat Desa Payung, Majalengka mengajukan pengelolaan wisata pendakian di Jalur Sadarehe," ujar dia menambahkan.
![]() |
Baca juga: Selamat Pagi dari Gunung Ciremai! |
Arti Nama Jalur Trisakti Sadarehe
Nama jalur pendakian Trisakti Sadarehe sendiri diberikan oleh mantan Bupati Majalengka, Sutrisno. Sutrisno memberikan nama tersebut tidak hanya sekedar asal sebut, namun ada makna yang terkandung di dalamnya.
Sutrisno menjelaskan, makna Trisakti yang digagas Bung Karno dalam buku Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno yang ditulis oleh Asvi Warman Adam dan kawan-kawan adalah gagasan dalam membangun Indonesia agar mampu mewujudkan kemakmuran, kesejahteraan dan gemah ripah loh jinawi.
"Nilai-nilai tersebut, yaitu, berdaulat dalam berpolitik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan kepribadian secara budaya," jelas Sutrisno.
Semetara Teguh menambahkan, makna Trisaksi tersebut memiliki kesamaan dengan pengelolaan TNGC melalui tiga kelola, yaitu ekologis, ekonomi dan sosial budaya.
"Secara ekonomi, pemanfaatan jasa lingkungan dan sumber daya hutan lainnya harus mampu menghasilkan penerimaan ekonomi bagi masyarakat di sekitar kawasan. Secara ekologi, jasa lingkungan dan sumber daya hutan lainnya tetap memiliki manfaat dan fungsi lingkungan," ujar Teguh.
"Secara sosial, pemanfaatan jasa lingkungan dan sumber daya hutan lainnya dapat memberikan berkeadilan dan harmonisasi antar stakeholder lingkup TNGC," ucap Teguh menambahkan.
Baca juga: Foto: Indahnya Gunung Ceremai |
Disampaikan Teguh, jalur Trisakti Sadarehe ini mulai bisa dinikmati para pencinta alam mulai hari ini Jumat (26/8/2022). Bagi pendaki yang ingin menapaki kaki di atas Gunung tertinggi di Tanah Pasundan ini harus daftar terlebih dahulu melalui website resmi yang telah disediakan Balai TNGC.
"Jalur Pendakian Trisakti Sadarehe ini sudah dibuka untuk umum mulai tanggal 26 Agustus 2022. Pendaftarannya lewat booking online www.bookingciremai.menlhk.go.id," ucap Teguh.
Jalur Pendakian Trisakti Sadarehe ini memiliki delapan transit yang terdiri dari tiga transit camp dan lima transit shelter.
"Keunggulan jalur pendakian ini adalah padang savana yang membentang pada ketinggian 2.670 mdpl, pemandangan matahari terbit dan terbenam dan hamparan Edelweis," jelas Teguh.
---
Artikel ini telah tayang di detikJabar.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!