TRAVEL NEWS
Bule di Aceh Curhat Tak Bisa Makan karena Sulit Tarik Uang Tunai

Wisatawan asing mengeluh kesulitan bertahan hidup di Aceh. Pasalnya, ia tak bisa menarik uang tunai di ATM bank syariah Aceh.
Bule asal Australia bernama Paul itu curhat di media sosial tentang kondisinya selama berwisata di Aceh. Dirinya kehabisan uang tunai namun tak dapat menarik uang dari tabungannya lewat ATM.
Video terkait keluhan wisatawan tersebut diunggah lewat akun Tiktok @fendra_tryshanie yang kemudian viral di media sosial masyarakat Aceh, termasuk di Instagram.
"Fendra, di sini saya tidak memiliki uang, tidak ada bank, tidak ada makanan, tidak ada bensin di Aceh, tolong saya," katan Paul seperti dikutip dari Antara, Senin (29/8/2022).
Fendra yang dimaksud dalam pernyataan Paul itu adalah rekannya yang asal Aceh. Paul mengeluhkan kondisinya kepada Fendra karena tidak memiliki uang rupiah lagi untuk membeli makanan, bensin, dan kebutuhan lainnya.
Fendra menjelaskan kondisi yang dialami Paul memang kerap dialami wisatawan asing. Kondisi ini timbul karena tidak ada lagi bank konvensional di Aceh, melainkan hanya dua bank syariah saja yaitu BSI dan Bank Aceh.
"Kita tidak punya uang tukar karena di Aceh hanya ada Bank Syariah Indonesia dan Bank Aceh, ATM mereka tidak bisa digunakan di sini. Mau nukar uang juga tidak bisa," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mengatakan pihaknya terus berupaya menyiapkan seluruh fasilitas pendukung yang dibutuhkan para wisatawan.
Disbudpar juga mendukung langkah perbankan di Aceh untuk memproses izin acquirer mesin ATM dari VISA, agar turis asing bisa melakukan penarikan uang secara tunai.
"Terkait persoalan itu, kita dukung penuh langkah perbankan di Aceh yang tengah memproses izin tersebut, agar dapat melayani penarikan uang tunai dari kartu ATM milik bank-bank luar negeri," ujar Almuniza dikutip dari situs Disbudpar Provinsi Aceh.
Sebagai informasi, Disbudpar tengah memperkuat posisi Aceh sebagai daerah yang memiliki destinasi wisata unggulan di Indonesia melalui promosi pariwisata hingga pengembangan wisata berkelanjutan pasca-pandemi Covid-19.
Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Aceh. Namun, lanjut Almuniza, dukungan dari semua stakeholder sangat diperlukan untuk meningkatkan industri pariwisata di Aceh.
Almuniza berharap, proses izin acquirer mesin ATM dari VISA yang tengah dilakukan pihak perbankan segera terealisasi, sehingga kasus serupa tidak terulang kembali.
"Semoga hal-hal seperti ini tidak terulang lagi, mengingat kita tengah menggencarkan promosi pariwisata pasca pandemi Covid-19 dan terus berupaya menyiapkan seluruh fasilitas pendukung yang dibutuhkan para wisatawan, baik itu melalui pengembangan-pengembangan destinasi wisata hingga hal lainnya," ujarnya.
Simak Video "Marak Bule di Bali Berulah, Anggota Komisi I DPR Minta Tindak Tegas"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/pin)