Salah satu keunggulan wisata Bali adalah keramah-tamahan warganya. Tidak terbatas waktu dan cuaca, juga tidak luntur oleh pandemi.
Citra itu disuguhkan secara nyata untuk para peserta lari Maybank Marathon 2022. Ajang lomba lari terbuka yang dihelat pada Minggu (28/8/2022) itu diikuti oleh pelari berbagai level, dari atlet elite hingga pehobi, pelari lokal dan internasional. Total, ajang lari jarak jauh yang rutin dilangsungkan di Pulau Dewata dan telah memasuki edisi satu dekade itu diramaikan sekitar 10 ribu peserta.
Jumlah itu sedikit berkurang ketimbang pada 2019, kali terakhir perlombaan dihelat secara offline. Yakni, berkisar 11 ribu peserta. Dua tahun terakhir, pada 20220 dan 2021, lomba hanya secara virtual karena pandemi.
Maybank Marathon 2022 ini dibagi dalam beberapa kategori. Yakni, full marathon yang menempuh jarak 42,195 km, kemudian half marathon dengan jarak 21,1 km, dan 10 km, serta wheelchair serta anak-anak. Untuk tiga kategori pertama, para peserta start dan finis di Bali Safari & Marine Park di Gianyar.
Di sejumlah titik di sepanjang rute, panitia tidak hanya menyediakan water station, tetapi spesialnya ada tim cheering dari warga lokal. Sebanyak 27 sekolah dan tujuh banjar disiapkan untuk menyuntikkan semangat buat peserta Maybank Marathon. Perwakilan sekolah dan banjar itu mengenakan pakaian adat komplet dengan sanggul dan udeng. Penabuh gamelan juga tidak berhenti memainkan peran mereka.
Soal keamanan juga didukung warga setempat. Selain menurunkan kepolisian, panpel melibatkan sekitar 450 pecalang.
"Seru banget sejak dari garis start. Sudah begitu pas di jalan banyak gamelan, kelompok seni, dan anak-anak memberikan cheering. Bahkan, saat hujan mereka tidak berhenti untuk terus memberikan semangat buat kami," kata Acha, salah satu peserta dari Jakarta.
Buat Acha, yang meramaikan nomor lari 10 km, dukungan dari warga lokal itu menambah semangatnya untuk terus berlari walaupun kaki sudah mulai terasa berat. Dia tidak mau mengecewakan warga yang sudah turun ke jalan kendati hujan deras.
"Saya rasa mereka sudah berada di tepi jalan sejak sebelum subuh, saat para pelari marathon sudah start. Gilanya, mereka enggak menepi kan saat hujan. Itu cerminan warga Bali yang sesungguhnya, meski tidak dalam acara mereka memang ramah. Dan, situasi itu tidak beda dengan sebelum pandemi, terakhir saya ke sini," kata Acha.
Kesan mendalam juga dirasakan pelari nasional Odekta Elvina Naibaho. Odekta, yang keluar sebagai juara marathon putri nasional itu, mengapresiasi warga lokal yang memberikan dukungan buat para pelari.
"Mereka saja semnagat memberikan support, masak saya lari dengan enggak semangat. Apalagi, sepanjang jalan, mereka meneriakkan nama saya, Odekta, Odekta.... Bahkan, saat hujan turun, mereka tetap ada di tepi jalan untuk memberikan semangat," kata Odekta, yang juga peraih medali emas marathon SEA Games 2022 Vietnam itu.
Catatan Kerapian Jalur
Happy dengan sukses meraih gelar juara, Odekta dan para pelari nasional memiliki catatan soal rute marathon di Maybank Marathon 2022. Odekta menyebut rute lari Maybank Marathon 2022 sangat menantang karena banyak jalur tanjakan.
"Sayangnya ada catatan dari rute kali ini. Ada gangguan yang dialami oleh pelari, yaitu banyaknya crowd sehingga mengganggu, terutama di atas kilometer 30. Kerumunan itu karena ada pertemuan terlalu banyak antara pelari di nomor marathon dan half marathon. Padahal, di kilometer itu, kami, para pelari marathon, sudah mulai masuk ke tahap membutuhkan konsentrasi ekstra, tetapi justru harus mencari jalur kosong. Saya harap ini bisa menjadi masukan bagi Maybank dalam melaksanakan event yang sama di tahun mendatang," kata Odekta.
Juara marathon kelompok putra, Rickki Marthin Luther Simbolon, juga menyampaikan keluhan serupa. Dia berharap panpel bisa mengantisipasi situasi itu untuk Maybank Marathon tahun depan.
"Rute di Maybank Marathon kali ini cukup ekstrem soalnya banyak tanjakan. Untuk cuaca juga agak-agak dingin. Untuk masalah di rutenya juga, sempat ada crowd karena bergabung sama peserta half marathon, jadi tabrakan, dan harus cari celah untuk lari," kata Rikki.
Simak Video "Video: Nyobain Walking Tour, Jalan-Sepedaan sambil Keliling dan Belajar Sejarah"
(fem/ddn)