Tega... Penumpang Telantar 20 Jam di Bandara, Krunya Malah Nginap di Hotel

Penumpang American Airlines harus menghadapi penderitaan selama 20 jam setelah ditelantarkan maskapai. Bukannya diurus, para penumpang ditinggal begitu saja.

Peristiwa ini terjadi karena penerbangan Miami menuju London harus dialihkan karena masalah mekanis. Para penumpang pun terlunta-lunta di Bandara Bermuda. Bukan satu atau dua jam, melainkan selama 20 jam!

Dikutip dari Daily Mail, Kamis (1/9/2022) disebutkan kronologinya, American Airlines meminta maaf setelah penerbangan AA38 harus mengubah arah sekitar tiga jam usai lepas landas dari Bandara Internasional Miami pada hari Senin (29/8) karena 'kemungkinan masalah mekanis'. Mereka melakukan pendaratan di wilayah pulau Inggris di Atlantik Utara.

Penerbangan tidak dapat dilanjutkan begitu saja. Mereka mengacu pada persyaratan istirahat kru yang diamanatkan oleh Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) setelah tim pemeliharaan telah memeriksa pesawat.

Akibatnya, sebanyak 303 penumpang Boeing 777-300 itu dipaksa menunggu hampir sepanjang hari di Bandara Internasional LF Wade di St George's.

Menurut pengakuan penumpang, mereka sampai kelaparan. Sebab, hampir 10 jam mereka baru mendapatkan makanan di bandara. Selain itu, hanya ada delapan toilet yang tersedia. Eh, sudah begitu tidak ada air mengalir.

Sementara itu, staf American Airlines mendapatkan fasilitas hotel untuk beristirahat.

Ada kebingungan awal mengenai apakah penumpang akan dapat pergi karena pembatasan COVID-19. Tetapi juru bicara pemerintah Bermuda mengatakan maskapai memilih tidak mengatur penumpang.

"Dalam hal ini, keputusan mengatur akomodasi tidak dibuat oleh Kementerian Kesehatan. Maskapai penerbangan harus mengatur kamar hotel untuk penumpangnya dalam situasi seperti itu. American Airlines tidak pernah mengomunikasikan keinginan agar penumpangnya mendarat untuk mentransfer mereka ke hotel, meskipun hanya untuk hari itu," kata juru bicara itu.

"Tim Kesehatan Bandara di Kementerian Kesehatan siap untuk melakukan tes antigen yang diawasi untuk semua penumpang, seperti yang telah kami lakukan untuk penumpang pada penerbangan yang dialihkan sebelumnya. Namun, maskapai tidak membuat keputusan itu," dia menambahkan.

"Kami mencatat kru Amerika disediakan akomodasi di hotel lokal oleh maskapai. Peraturan COVID-19 Bermuda sama sekali tidak mencegah American Airlines mengambil langkah untuk mengakomodasi penumpangnya dengan lebih baik hari ini," ditambahkan.

[Gambas:Twitter]

Pernyataan dari American Airlines

"Penerbangan American Airlines 38, dari Miami (MIA) ke London (LHR), dialihkan ke Bermuda (BDA) pagi ini setelah kemungkinan masalah mekanis. Kami tidak pernah ingin mengganggu rencana perjalanan pelanggan kami, dan kami mohon maaf atas masalah yang ditimbulkannya," kata mereka.

Cerita penumpang pesawat

Beberapa penumpang amat kesal. Salah satunya adalah Jonathan Lo, direktur musik di Northern Ballet, yang terbang bersama tunangannya. Saat itu, mereka sedang tidur dan kapten mengatakan ada yang salah dengan pesawat. Bahkan mereka juga mencium bau asap di kokpit pesawat.

Lo mengatakan, ketika mereka mendarat di Bermuda, ada pemandangan yang cukup dramatis. Yakni, ada mobil pemadam kebakaran mengikuti pesawat. Namun, dia berpikir bahwa itu prosedur standar dan tindakan pencegahan.

Selanjutnya, para penumpang menunggu lebih dari tiga jam sampai pembaruan pertama mereka tentang situasi. Dan, menjadi jelas bahwa mereka harus tidur di bandara karena pesawat tidak dapat terbang sekitar pukul 05.00 waktu setempat. Para staf bandara memberi mereka selimut dan bantal diambil dari pesawat itu sendiri.

[Gambas:Twitter]

Kondisi pun semakin tidak nyaman setelah para penumpang harus berhadapan dengan perubahan jadwal mereka. Riuh karena harus mengurus cuti dan pekerjaan yang terlambat. Situasi makin parah setelah mereka ditawari sarapan tetapi sudah pada pukul 12.30. Emosi nggak tuh?

Di Twitter, beberapa penumpang membagikan keluh kesah mereka terhadap perlakuan maskapai American. Terlihat para penumpang yang tidur di lantai dalam kondisi yang tentu saja berantakan.

Maskapai juga hanya memberi telur dan sosis untuk para penumpang mengganjal perut dan memakannya di lantai bandara. Duh!