TRAVEL NEWS
Berencana ke China? Hati-hati, Salah Satu Kotanya Kembali Lockdown
China kembali me-lockdown salah satu kota. Kini, Chengdu yang kebagian.
Dilansir dari BBC, Chengdu menjadi kota terbaru yang menerapkan lockdown di seluruh wilayah kotanya. Langkah itu dilakukan untuk menciptakan kebijakan 'nol Covid' kota Beijing.
Sekitar 21 juta warga kota Chengdu telah diperintahkan untuk tetap berada di dalam rumah. Pemerintah hanya memperbolehkan satu anggota keluarga keluar untuk berbelanja keperluan penting. Dengan catatan, anggota keluarga tersebut dapat menunjukkan bukti tes negatif COVID-19.
Pada hari Kamis (1/9/2022), kota ini mencatat adanya 157 kasus positif baru. 51 di antaranya merupakan kasus tanpa gejala.
China memang menerapkan kebijakan ketat jika berkaitan dengan kasus COVID-19. Pemerintah mengharuskan kota-kota untuk memberlakukan lockdown jika muncul kasus positif, tak peduli berapa banyak kasus yang muncul.
Selain Chengdu, kota lain yang juga tengah dibatasi pergerakannya karena kasus positif adalah Shenzhen di wilayah selatan dan Dalian di bagian timur laut China.
Di Chengdu sendiri, pada hari Kamis masyarakat telah diminta untuk diam di rumah mulai pukul 18.00 waktu setempat. Mereka akan menjalani pemeriksaan COVID-19 selama beberapa hari ke depan. Namun hingga saat ini belum ada informasi jelas kapan pembatasan kegiatan ini akan dicabut.
Selain itu, masyarakat juga dilarang untuk keluar ataupun memasuki wilayah Chengdu. Media setempat melaporkan bahwa penerbangan telah dibatalkan. Kemudian jadwal masuk sekolah yang seharusnya dimulai pada awal musim gugur juga telah ditunda.
Otoritas kesehatan menyebut situasi di Chengdu 'sangat kompleks dan parah'. Mereka menduga wabah ini menyebar saat masyarakat berkumpul di tempat-tempat hiburan dan kolam renang ketika cuaca sedang hangat.
Sejak gelombang awal virus COVID-19 menyebar di Wuhan pada 2019, China telah menerapkan berbagai tindakan pencegahan khusus. Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, jumlah kematian akibat COVID-19 di negara ini secara resmi tercatat berjumlah kurang dari 15.000.