Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Senin, 05 Sep 2022 13:05 WIB

TRAVEL NEWS

BBM Naik Lagi, Anggota DPR: Jangan Lupakan Pekerja Informal Pariwisata!

Sejumlah wisatawan berada di pantai Seger di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (12/8/2020). Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional pada Kuartal III 2020 pemerintah akan menggelontorkan paket stimulus untuk pariwisata dalam bentuk diskon tiket pesawat ke destinasi wisata serta insentif pajak hotel atau restoran dengan alokasi anggaran hingga Rp25 triliun. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.
Foto: Ilustrasi (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
Jakarta -

Pemerintah telah resmi menaikkan harga BBM. Anggota DPR Komisi X, Syamsul Luthfi meminta agar pemerintah tak melupakan para pekerja informal sektor pariwisata.

Harga BBM telah dikerek naik oleh pemerintah akhir pekan lalu. Pertalite kini dibanderol dengan harga jual Rp 10.000 per liternya, setelah sebelumnya cuma Rp 7.650 per liter.

Sebagai bantalan ekonomi agar dampaknya tak meluas, pemerintah telah menyiapkan bantuan Rp 600 ribu bagi masyarakat kurang mampu dan pekerja dengan penghasilan Rp 3,5 juta ke bawah.

Anggota DPR Komisi X yang membidangi sektor Pendidikan, Riset, Olah Raga dan Kepariwisataan, H Syamsul Luthfi meminta agar bantuan tersebut segera disalurkan oleh pemerintah.

"Ini harus segera disalurkan," kata Syamsul Luthfi atau akrab disapa Salut itu dalam keterangannya, Senin (5/9/2022).

Anggota DPR Komisi XSyamsul Luthfi, Anggota DPR Komisi X Foto: (dok.Istimewa)

Dia pun mendorong kementerian terkait untuk secepatnya merampungkan aneka hitungan, termasuk skema penyaluran, dan sasaran kepada mereka yang membutuhkan.

"Kalau memungkinkan disalurkan pekan ini, mengapa tidak? Jangan ditunda-tunda," desak pria yang terpilih dari Dapil NTB 2 tersebut.

Lebih lanjut Salut mengingatkan, bantuan ini sangat perlu diperluas sasaran penerimanya. Sebagai contoh, di dunia pariwisata ada pekerja sektor informal yang juga butuh untuk dibantu.

"Misalnya guide, penjual oleh-oleh keliling, hingga orang yang menyewakan kendaraan untuk wisatawan," ujar anggota Komisi X dari partai Nasdem itu.

Jika mengacu gaji di bawah Rp 3,5 juta, artinya mereka termasuk berhak menerima. Namun sebagai pekerja informal, kemungkinan mereka akan sulit terdata pemerintah.

"Masalahnya mereka juga tidak termasuk masyarakat miskin. Jadi kelompok ini rentan tidak dapat bantuan," sorot Salut.

Mantan wakil bupati Lombok Timur tersebut mengatakan sektor pariwisata tak boleh kembali terpuruk. Pandemi dua tahun terakhir sudah sangat menekan mereka. Kini pariwisata yang mulai bangkit harus dijaga betul pertumbuhannya.

"Saya minta kementerian terkait memperhatikan betul pekerja informal hingga UMKM-UMKM sektor pariwisata ini," pungkasnya.



Simak Video "Pemprov Jateng Gelontorkan Rp 60 M Bantu Warga Terdampak BBM Naik"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/ddn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA