Diberitakan sebelumnya, sebuah petisi berjudul 'Basmi Polusi Suara di Canggu' di situs change.org ramai diperbincangkan sejak beberapa hari terakhir. Pembuat petisi bernama P Dian mengatakan kawasan Canggu di Kuta Utara, Badung, saat ini sedang dirusak habis-habisan oleh banyaknya bar, beach club, dan night club yang menggelar pesta setiap hari.
"...hampir setiap malam dalam seminggu, setiap minggu, setiap bulan, sebelum maupun kini setelah pandemi, TIDAK DIMUNGKINKAN manusia beristirahat tidur di malam hari, di jam-jam normal seperti di atas jam 10." tulis petisi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga Senin (12/9/2022) pagi, petisi itu telah ditandatangani oleh 6.830 orang. Selain mengeluhkan bisingnya Canggu, petisi itu juga mengkritisi keberadaan bar dan beach club di Canggu bersebelahan dengan pura yang disucikan umat Hindu di Bali. Sebab, pembuat petisi mengatakan kerap terjadi perbuatan tidak senonoh di sekitar bar seperti mabuk-mabukan, seks, hingga kencing di area pura.
"...klub-klub, bar-bar ini terletak langsung di sebelah pura-pura seperti Pura Kahyangan Jagat yang begitu suci, di sebelahnya langsung terjadi tindakan-tindakan tidak senonoh di sekitar bar-bar ini, dari mabuk-mabukan, seks, kencing di area pura dan lain sebagainya yang mungkin lebih buruk lagi.
Tidak jarang jam 3 pagi terjadi perkelahian dan juga kebut-kebutan pengendara sepeda motor yang sudah mabuk, yang berakhir dengan kecelakaan fatal," demikian tertulis pada petisi.
Artikel ini sudah tayang di detikBali. Baca selengkapnya di sini.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol