Sebelum diterbangkan ke London, peti jenazah Ratu Elizabeth II diistirahatkan di Katedral St. Giles, Skotlandia. Di sana peti tersebut dijaga oleh keempat anaknya.
Keluarga kerajaan Inggris memiliki sebuah tradisi kuno yang disebut dengan Vigil of the Princess, yaitu tradisi 'penjagaan' sebagai bagian dari upacara pemakaman. Sesuai dengan namanya yang mengandung kata Princes atau pangeran-pangeran, tradisi ini biasanya hanya dilakukan oleh para pria.
Akan tetapi, ada yang berbeda pada tradisi Vigil of the Princes dalam rangkaian pemakaman Ratu Elizabeth II. Di Katedral St Giles, Edinburgh, Skotlandia, peti mati sang Ratu tak hanya dijaga oleh ketiga anak laki-lakinya, Raja Charles III, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward. Anak perempuan Ratu, Putri Anne juga turut serta dalam tradisi penjagaan peti mati ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari metro.co.uk, keempat anak Ratu Elizabeth II memposisikan diri mereka di setiap sudut peti untuk berjaga selama proses Vigil. Keterlibatan Putri Anne dalam prosesi ini menjadikannya perempuan pertama yang berpartisipasi.
Dalam video yang diunggah metro, tampak keempat anak serta para penjaga yang terlibat melalui prosesi ini dengan khidmat dan sarat akan kesedihan. Suasana di dalam gereja juga tampak hening dan berat bagi yang menyaksikan.
Dilaporkan tradisi penjagaan ini berlangsung selama sepuluh menit. Setelah prosesi selesai, rombongan keempat anak Ratu Elizabeth II itu kembali ke kawasan Royal Mile untuk menginap selama semalam di Edinburgh sebelum bertolak ke London hari ini, Selasa (13/9).
Pada Senin (12/9) petang, gereja yang terletak di ibukota Skotlandia itu sudah dipenuhi oleh masyarakat yang ingin menyaksikan langsung dan memberi penghormatan terakhir kepada peti mati mendiang Ratu mereka.
Pemerintah Kota Edinburgh bahkan mengingatkan masyarakatnya agar membawa perbekalan makanan dan minuman mengingat akan ada antrian panjang menuju tempat persinggahan terakhir Ratu Elizabeth II tersebut.
Salah seorang warga berusia 61 tahun mengaku telah mengantri sejak pukul 7 pagi. Ia langsung mengantri setelah menyelesaikan shift malamnya sebagai satpam di Universitas Edinburgh.
Ia menyadari bahwa ia akan sangat lelah. Namun menurutnya ini merupakan kesempatan berharga dan ia ingin memberikan penghormatan langsung kepada ratu yang telah mengabdikan hidupnya untuk negaranya.
"Tapi itu sepadan, dengan pengabdiannya pada negara, kepada kita, kepada orang-orang, dan kepada negara-negara persemakmuran. Paling tidak yang bisa saya lakukan adalah memberinya beberapa hari waktu saya untuk mengucapkan selamat tinggal," ujarnya seperti dikutip Metro.
(ysn/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!