Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Rabu, 14 Sep 2022 22:10 WIB

TRAVEL NEWS

Kisah Ikonik Putri Anne, Atasi Penculikan Dengan Penuh Kesopanan

Yasmin Nurfadila
detikTravel
CHELTENHAM, ENGLAND - MARCH 13:  Princess Anne, The Princess Royal attends day 2 of the Cheltenham Festival at Cheltenham Racecourse on March 13, 2013 in Cheltenham, England.  (Photo by Danny Martindale/Getty Images)
Putri Anne saat menghadiri Cheltenham Festival, 13 Maret 2013. Foto: Getty Images
London -

Di balik ketenangan dan ketegarannya, Putri Anne ternyata pernah mengalami percobaan penculikan. Ia berhasil lolos dengan tetap berlaku sopan.

Putri Anne dikenal sebagai anggota keluarga kerajaan paling pekerja keras bersama saudaranya, Raja Charles III. Selama mengemban tugas kerajaan, Putri Anne dikenal sebagai sosok yang mandiri, tenang, rasional, dan terkadang blak-blakan.

Sikap ini dinilai merupakan sikap yang ia warisi dari sang ayah, Pangeran Phillip. Sikap rasional, tenang, dan blak-blakannya ini ternyata pernah menyelamatkannya dari sebuah percobaan penculikan yang ia alami pada tahun 1974.

Kisah ini merupakan salah satu kisah ikonik yang diingat banyak orang. Dilansir dari OK!, percobaan penculikan ini terjadi saat Putri Anne dan suaminya pada saat itu, Kapten Mark Phillips dalam perjalanan pulang menuju Istana Buckingham setelah menghadiri sebuah acara amal.

Dalam perjalanan di kawasan The Mall, mobil yang ditumpangi pasangan keluarga kerajaan itu dihalangi oleh sebuah mobil putih berjenis Ford Escort. Kemudian pengendara dari mobil putih itu keluar dan menembak supir dan staf keamanan Putri Anne. Pelaku itu juga menembak seorang jurnalis yang mencoba membantu mereka.

Pelaku tersebut kemudian menodongkan pistolnya ke arah Putri Anne dan mendesaknya untuk keluar dari mobil. Namun Putri Anne tetap tenang dan menolak tuntutan tersebut sambil berkata "not bloody likely". Sebuah respon khas orang Inggris yang tegas, namun tetap sopan.

Dilansir dari BBC, saat menceritakan kembali kisah penculikan tersebut, Putri Anne mengatakan bahwa ia dan pelaku terlibat dalam obrolan mengenai ke mana mereka akan pergi. Ia juga ingat bahwa pada momen tersebut ia tetap berlaku sopan meski tengah dalam bahaya.

"Kami berdiskusi tentang ke mana kami akan atau tidak akan pergi. Saya sangat sopan karena saya pikir akan konyol untuk bersikap terlalu kasar pada tahap itu," kenang Putri Anne.

Percobaan penculikan tersebut berlangsung selama sekitar 10 menit. Saat itu seorang polisi muda tiba di lokasi karena mendengar kegaduhan, sayangnya ia juga menjadi korban penembakan pelaku. Meski begitu, polisi tersebut sempat mengabarkan pada timnya mengenai kondisi yang ada.

Percobaan penculikan itu kemudian berhasil dihentikan oleh mantan petinju kelas berat Ronnie Russell yang meninju wajah pelaku. Mengakibatkan pelaku kabur dan tertangkap oleh petugas kepolisian.

Setelah ditangkap, pelaku itu diketahui bernama Ian Ball. Dilaporkan bahwa pada awalnya ia berniat menculik Putri Anne dan akan meminta tebusan sebesar 2 juta Pound sterling atau sekitar Rp 34 miliar. Ia merencanakan penculikan tersebut dan menargetkan Putri Anne karena menduga sang putri akan menjadi yang termudah untuk diculik.

"Saya telah memikirkannya selama bertahun-tahun. Dia (Putri Anne) akan menjadi yang termudah. Saya telah melihatnya berkuda dengan suaminya," kata Ball, seperti dikutip STYLE.



Simak Video "Potret Keluarga Kerajaan Inggris Hadiri Kebaktian di Hari Natal"
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/wsw)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA