Jika Indonesia punya PeduliLindungi, Jepang punya COCOA. Pemerintah Jepang segera menutup aplikasi pelacak Covid-19 karena kondisi telah membaik.
Diberitakan SoraNews, Minggu (18/9/2022) COCOA merupakan singkatan dari 'COVID-19 Contact-Confirming Application' milik Jepang. Aplikasi pelacakan kontak ini dikelola pemerintah dan diluncurkan pada Juni 2020,
Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan bahwa COCOA diunduh sekitar 40 juta kali. Aplikasi di smartphone itu bekerja dengan berkoordinasi dengan ponsel pengguna lain, membuat daftar anonim dari orang-orang yang dekat dengan pengguna selama lebih dari 15 menit, kemudian memberi tahu semua orang dalam rantai itu jika ada yang melaporkan hasil tes positif virus corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dua tahun penggunaan dan pengawasan yang ketat, kegunaan aplikasi mulai berkurang. Menteri Urusan Digital juga mengakui bahwa aplikasi tidak selalu berfungsi sebagaimana mestinya, dengan kegagalan yang dilaporkan untuk memberi tahu pengguna yang telah melakukan kontak dengan seseorang yang kemudian diketahui terinfeksi.
Jepang tidak serta-merta menghapus aplikasi itu kendati banyak keluhan. Justru, berbagai laporan itu dijadikan bahan tinjauan untuk menilai efektivitas COCOA. Selain itu, sebagai modal untuk memperbaiki aplikasi itu. Bukan untuk saat ini, tetapi untuk menghadapi andai ada pandemi lain terjadi di masa depan dan memerlukan aplikasi pelacakan kontak baru.
Pada konferensi pers pada hari Selasa, Menteri Urusan Digital Taro Kono mengatakan bahwa COCOA akan ditutup dalam waktu dekat. Untuk sementara Kono menghimbau warga Jepang untuk tidak menghapusnya terlebih dahulu karena dibutuhkan survei umpan balik pengguna.
Kabar itu menjadi harapan baik bahwa pandemi akan segera berakhir. COCOA yang tidak lagi diperlukan menunjukkan tanda kehidupan di Jepang akan segera normal seperti dulu.
Juga ini menjadi angin segar bagi pariwisata Jepang.
Kalau di Indonesia kapan ya pemerintah akan menghentikan penggunaan PeduliLindungi?
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum