Mungkin traveler sempat menemukan konten traveler yang mengeluhkan terkena 'prank' harga saat check in hotel. Hal ini akan membuat kita waswas bila ingin memesan hotel.
Dunia pariwisata perlahan bangkit setelah lebih dua tahun goyah karena pandemi. Para wisatawan domestik dan internasional kembali datang ke destinasi favorit di Indonesia. Sebut saja Bali, Lombok, Labuan Bajo, dan lainnya.
Namun sempat viral beberapa kasus tak mengenakkan yang dialami wisatawan di destinasi wisata. Salah satunya adalah hotel yang sesuka hati mengubah harga kamar. Tentu saja ini akan membuat wisatawan kesal dan ogah kembali datang, bukan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sutrisno Iwantono pun mengimbau para pengusaha hotel tidak membuat aturan suka-suka. "Ikuti aturan normal, jangan bikin aturan aneh-aneh," ungkap Sutrisno saat dihubungi detikcom, Rabu (21/9/2022).
Terkait hotel-hotel atau vila nakal yang menaikkan harga sesuka hati atau melakukan 'prank' harga ke wisatawan, PHRI menyebutkan itu bukan anggota mereka. Sebab, PHRI sudah jelas aturan dan etikanya.
"Kalau anggota PHRI tidak mungkin melakukan prank harga. Dan tidak semua hotel dan vila itu anggota PHRI. Nah, yang bukan anggota PHRI, kita nggak tahu nih hotel mana yang melakukan prank harga," ujarnya.
"Itu memang sudah ada aturan main dari pemerintah, sudah tetapkan. Hal itu sudah bagian kredibilitas hotel. Kalau nanti dia melakukan prank, tidak lakulah dia. Kalau dia anggota PHRI, nggak mungkinlah dia prank, karena kita mengutamakan etika dan kepatutan," jelas Sutrisno.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit