Museum Rasulullah Gulung Tikar, Tak Kuat Merugi Terus

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Museum Rasulullah Gulung Tikar, Tak Kuat Merugi Terus

M Rofiq - detikTravel
Kamis, 22 Sep 2022 12:05 WIB
Museum Rasulullah di Kota Probolinggo ditutup karena merugi terus
Museum Rasulullah di Probolinggo ditutup karena rugi (M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Di Probolinggo, berdiri Museum Rasulullah. Namun sayang, wisata religi ini harus gulung tikar lantaran tak kuat merugi terus.

Wisata religi Kota Probolinggo, Museum Rasulullah ditutup oleh pihak pengelola. Padahal, museum yang berada di Jalan Suroyo, Kelurahan Tisnonegaran itu merupakan salah satu ikon wisata religi andalan Kota Probolinggo.

Museum itu tak hanya dikunjungi oleh umat muslim tetapi juga non-muslim. Pantauan di lokasi, terlihat seluruh pintu masuk dan keluar museum ditutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan semua tulisan Museum Rasulullah di dinding museum bagian depan dan di dekat pintu masuk sudah dihapus. Tak hanya itu, tulisan stiker yang terbuat dari acrilik hitam juga dilepas dan dicat putih. Jadi semua tulisan di atas triplek dekat pintu masuk juga hilang.

Penutupan museum rupanya diumumkan di akun Instagram Museum Rasulullah. Dalam postingannya disebutkan museum ditutup untuk sementara terhitung sejak tanggal 8 September 2022 sampai batas waktu yang belum ditentukan. Alasannya, yakni karena ada perawatan dan pemeliharaan benda-benda koleksi museum berupa artefak Rasulullah.

ADVERTISEMENT

Karena penutupan itu, sejumlah wisatawan yang akan berkunjung ke sana akhirnya harus putar balik. Salah satunya yakni rombongan wisatawan mancanegara yang datang dengan menggunakan kapal pesiar berbendara Perancis, MV. Le Laperouse.

Karena gagal berkunjung ke museum, wisatawan yang hadir hanya disuguhi benda bersejarah lainnya dan tarian-tarian lokal oleh Dinas Olahraga, Pemuda Dan Pariwisata Kota Probolinggo. Penampilan itu masih berada di dalam satu area museum.

Terpisah, pihak pengelola Museum Rasulullah,Tjoe Yudhis Gatri, mengatakan Museum Rasulullah ditutup karena terus merugi. Apalagi sejak adanya pandemi COVID-19. Sehingga jumlah kunjungan menurun drastis.

Menurut Tjoe, agar kerugian tidak terus bertambah maka museum yang telah dikelola itu ditutup sementara. Ia mengaku selama ini museum yang dikelola tak mendapat dukungan dari pihak lain.

"Dengan berat hati kami tutup. Kami tidak ingin merugi terus-terusan, sejak pemberlakuan PPKM saat pandemi COVID- 19, sudah mau saya tutup, tidak mampu kalau tidak ada bantuan dari pihak lain, tidak bisa sendirian mengelola Museum Rasulullah ini," kata Yudhis, Rabu (21/9/2022).

Yudis menambahkan keberadaan barang peninggalan Nabi Muhammad dan sahabat atau artefak sudah ada di Jakarta. Dan Yudis secepatnya akan memberikan informasi secara tertulis ke pihak Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Probolinggo.

Puluhan artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat tersebut akan diserahkan ke pemiliknya. Yakni, Profesor Abdul Manan Embong, dari GW (Galeri Warisan) MAR, Malaysia. Namun oleh pihak pemilik dipasrahkan ke orang kepercayaannya yang ada di Indonesia.

"Barang-barangnya sudah kami bawa ke Jakarta, perjanjian kerjasama, jadi kami kembalikan ke pemiliknya. Yakni warga negara Malaysia. Namun oleh pemilik dipasrahkan secara tertulis ke orang Indonesia, jadi saya sudah lepas tanggung jawab barang peninggalan Nabi Muhamad SAW," terang Yudis.


----

Artikel ini telah naik di detikJatim dan bisa dibaca selengkapnya di sini




(wsw/wsw)

Hide Ads