Bangkrut, Museum Rasulullah Tutup!

M Rofiq - detikTravel
Jumat, 23 Sep 2022 05:01 WIB
Museum Rasulullah di Probolinggo, Jatim (Foto: M Rofiq/detikcom)
Jakarta -

Museum Rasulullah, ikon wisata religi andalan di kota Probolinggo, tutup. Penyebabnya, karena bangkrut.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Probolinggo kaget betul dengan kenyataan itu. Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo, Sardi, menyebut baru mengetahui kabar penutupan museum yang berada di Jalan Suroyo, Kelurahan Tisnonegaran itu, dari media sosial serta rekan wartawan.

"Untuk penutupan Museum Rasulullah, awalnya pihaknya tidak diberi tahu oleh pihak pengelolanya, baru tahu dari Medsos kalau museum ditutup sementara," kata Sardi.

Dia menyayangkan penutupan museum itu dilakukan di medsos. Seharusnya pihaknya mendapat pemberitahuan secara tertulis.

"Seharusnya disampaikan secara tertulis ke pihaknya, karena perjanjian awal tertulis ya berakhir pamit ya juga secara tertulis," kata dia.

Dari pantauan detikJatim di lokasi, seluruh pintu masuk dan keluar museum ditutup. Bahkan, semua tulisan Museum Rasulullah di dinding museum bagian depan dan di dekat pintu masuk sudah dihapus.

Tak hanya itu, tulisan stiker yang terbuat dari akrilik hitam juga dilepas dan dicat putih. Semua tulisan di atas triplek dekat pintu masuk juga hilang.

Di kesempatan terpisah, pengelola Museum Rasulullah, Tjoe Yudhis Gatri, mengatakan Museum Rasulullah ditutup karena terus merugi. Apalagi sejak adanya pandemi COVID-19 yang mengakibatkan jumlah kunjungan menurun drastis.

"Dengan berat hati kami tutup. Kami tidak ingin merugi terus-terusan, sejak pemberlakuan PPKM saat pandemi COVID- 19, sudah mau saya tutup, tidak mampu kalau tidak ada bantuan dari pihak lain, tidak bisa sendirian mengelola Museum Rasulullah ini," kata Yudhis.

Yudis mengaku secepatnya akan memberikan informasi secara tertulis kepada Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Probolinggo.

Yudis menambahkan barang peninggalan Nabi Muhammad dan sahabat atau artefak sudah berada di Jakarta. Puluhan artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat tersebut akan diserahkan ke pemiliknya. Yakni, Profesor Abdul Manan Embong, dari GW (Galeri Warisan) MAR, Malaysia. Namun oleh pihak pemilik dipasrahkan ke orang kepercayaannya yang ada di Indonesia.

"Barang-barangnya sudah kami bawa ke Jakarta, perjanjian kerjasama, jadi kami kembalikan ke pemiliknya. Yakni warga negara Malaysia. Namun oleh pemilik dipasrahkan secara tertulis ke orang Indonesia, jadi saya sudah lepas tanggung jawab barang peninggalan Nabi Muhamad SAW," ujar Yudis.



Simak Video "Menelusuri Kemegahan Masjid Baiturrahman yang Mengagumkan, Aceh"

(fem/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork