Festival Flona 2022 masih digelar hingga 26 September 2022. Pameran hewan dan tanaman hiasnya bukan kaleng-kaleng.
Bertempat di Taman Lapangan Banteng Jakpus, Festival Flona ramai dikunjungi sebagai atraksi di bulan September. Pameran hewan dan tanaman hias dibuka mulai pagi hingga tengah malam.
Pameran tanaman hias di sini sangat lengkap. Traveler yang mau cari bibit pohon jambu, jeruk sampai kurma pasti bisa menemukannya di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jambu kristal bibitnya Rp 25 ribuan, paling mahal pohon kurma Rp 3 jutaan, tingginya 1,5 meter," ujar Rifky, salah satu pengisi pameran di Festival Flona.
Dirinya rela tidur di tenda selama sebulan ini demi cuan. Karena pembeli tak tentu datang jam berapa.
![]() |
Baca juga: Serba Instagenik, Inilah Festival Flona 2022 |
Selain jenis tanaman buah, berbagai jenis anggrek dan tanaman eksotik juga ada di festival ini. Tanaman eksotik adalah tanaman yang datang dari tempat atau negara lain.
"Ini ada anggur Brasil, harganya Rp 15 juta dengan tinggi 3 meter," ujar salah satu penjual.
![]() |
Anggur ini punya keunikan dengan buah yang berada di batang pohon. Karena berbuah sepanjang tahun, pemilik tanaman tak perlu was-was memikirkan kapan akan panen.
"Untuk bibit 60 sentimeter harganya Rp 150 ribu," jelasnya.
Tapi itu belum yang paling mahal. Tanaman paling mahal di pameran ini jatuh pada bonsai. Ya, tanaman kecil dengan bentuk yang dibuat indah ini adalah pemenangnya.
"Kalau untuk pameran ini ada bonsai beringin kimeng, harganya Rp 60 juta," ujar Acong, salah satu peserta pameran Festival Flona 2022.
![]() |
Sudah menggeluti dunia bonsai 20 tahun, bonsai ini dinilai masih dalam harga murah. "Saya pernah jual bonsai di harga Rp 1,5 miliar," jawabnya.
Sebagai pebisnis bonsai, Acong mengatakan bahwa ukuran bukanlah faktor penentu dari harga bonsai. Ada bonsai kecil namun harganya bisa sampai ratusan juta.
"Tergantung dari umur dan bentuknya juga. Karena seperti namanya bonsai yaitu tanaman yang disesuaikan dengan media tanamnya. Mereka bisa tetap kecil meski sudah berumur puluhan tahun. Nah, ini biasanya dimiliki oleh kolektor," jelasnya.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan