Pemerintah Indonesia menawarkan investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif senilai total USD 6-8 miliar atau setara antara Rp 90 triliun sampai Rp 121 triliun dalam 3 tahun ke depan kepada negara-negara G20 dan negara undangan yang menghadiri Tourism Ministerial Meeting di Bali.
"Untuk investasi kita menawarkan 5 Destinasi Super Prioritas dan 8 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan 3 destinasi pariwisata berkelanjutan. Saudi Arabia tertarik dengan beberapa proyek yang kita ajukan, juga Uni Emirat Arab. Total investasi yang akan kita tawarkan dan mendapatkan sambutan yang akan kita follow up dengan road show, sebesar 6-8 miliar dolar dalam 3 tahun ke depan," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam jumpa pers yang disiarkan di akun Kemenparekraf.
Infrastruktur pariwisata yang ditawarkan antara lain kereta gantung, akomodasi sampai kepada beberapa kelengkapan pariwisata dan ekonomi kreatif. "Tadi juga kita membicarakan akan membangun techno park d beberapa destinasi untuk melengkapi ekonomi kreatif," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
8 KEK Pariwisata itu yakni Morotai, Singosari, Tanjung Lesung, Likupang, Lido, Nongsa, Tanjung Kelayang, Mandalika. "Nusa Penida belum kami tawarkan dan ada kesiapan infrastruktur, tapi Nusa Penida ada peluang yang luar biasa," ujar Sandiaga.
Tourism Ministerial Meeting di Bali ini merupakan pertemuan fisik perdana yang dihadiri menteri-menteri setelah pandemi COVID-19. Mereka menyepakati beberapa poin Bali Guidelines untuk kebangkitan pariwisata dunia. Salah satunya adalah bagaimana meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas.
"Menurut World Travel and Tourism Council (WTCC) ada 180 juta lapangan kerja yang belum kembali setelah pandemi, ini harus kita pastikan lapangan kerja ini kita hadirkan kembali dengan lapangan kerja yang berbasis komunitas, UMKM," ujar Sandiaga.
(ddn/pin)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!