TRAVEL NEWS
Begini Alur Perjalanan Indonesia-China, Penumpang Harus Pakai APD!

China sudah membuka border untuk pelajar. Namun protokol perjalanannya masih sangat ketat. Begini alurnya.
China masih menjadi salah satu negara yang sangat menjaga perbatasannya. Hingga kini mereka belum membuka bordernya untuk keperluan wisata.
Akan tetapi, sejak tanggal 22 Agustus lalu China sudah mulai membuka bordernya untuk para pelajar internasional dan mereka yang memegang izin bisnis atau visa pekerja yang valid.
"22 Agustus: pelajar asing yang memegang izin tinggal pelajar yang valid sekarang sudah dapat memasuki China. Permohonan visa X1 juga sudah dapat dilakukan. Orang-orang yang memegang kartu perjalanan bisnis APEC yang valid dengan tujuan untuk melakukan kegiatan bisnis di China juga dapat memasuki China secara langsung menggunakan kartu APEC tersebut," begitu update informasi yang ditulis laman China Highlights.
Meski begitu, China tetap menerapkan serangkaian protokol kesehatan yang sangat ketat bagi para pendatang dari luar negeri. Salah seorang mahasiswa asal Indonesia sempat membagikan perjalanannya melalui TikTok.
Mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan sarjana di University of Nottingham, China bernama Franciscus Ario itu membagikan perjalanannya sejak sebelum penerbangan hingga setelah ia tiba di China.
Ario melakukan penerbangan pada tanggal 21 September 2022. Ia mengikuti penerbangan charter menggunakan maskapai Sriwijaya Air.
Video unggahannya itu ia beri judul 'Perjalanan ke China Setelah Pandemi'. Per Jumat (30/9), video tersebut telah ditonton oleh lebih dari 70.000 pengguna.
![]() |
Dalam video tersebut Ario menjelaskan bahwa sebelum berangkat ia diharuskan untuk melakukan karantina selama 3 hari. Kemudian ia juga harus melakukan tes PCR sebanyak 2 kali saat di Jakarta.
PCR pertama dilakukan pada pukul 12 siang. Kemudian dilanjutkan dengan PCR kedua pada pukul 12 malam. Setelah dinyatakan negatif, barulah Ario dan rombongan pelajar lainnya berangkat ke bandara.
Setelah tiba di bandara dan memasuki pesawat, para penumpang diharuskan untuk mengenakan alat pelindung diri (APD).
"Di dalam pesawat gua harus pakai APD sesuai dengan kemauan pemerintah China," begitu penjelasan Ario dalam videonya.
Saat dikonfirmasi oleh detikTravel Ario menyampaikan ia tak mengetahui secara pasti mengenai ketentuan penggunaan APD tersebut. Hanya saja teman-temannya yang melakukan penerbangan di waktu yang berbeda pun menjalani protokol yang sama.
"APD wajib, saya tidak tahu itu aturan pemerintah China atau bukan. Tetapi kemarin
teman-teman saya yang berangkat pada tanggal 7 dan 28 September juga diharuskan untuk pakai," ujarnya saat dihubungi detikTravel, Kamis (29/9).
Protokol ketat ini tak hanya berlaku sebelum dan saat penerbangan. Setelah tiba di Bandara Internasional Hangzhou, China, Ario dan penumpang lainnya diharuskan untuk menunjukkan green code atau keterangan bahwa mereka telah mendapatkan hasil PCR negatif saat di Indonesia.
![]() |
"Untuk di Indonesia, protokol untuk berangkat hanya health declaration dari Chinese embassy di Indonesia. Saat sudah sampai di China, diperlukan health declaration dari pemerintah China. Lalu, akan di PCR di bandara," jelas Ario.
Selanjutnya: tes PCR ulang saat kedatangan
Simak Video "Lezat Nikmat Tiada Tara Tongseng Jamur Khas Kota Solo"
[Gambas:Video 20detik]