Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 02 Okt 2022 21:11 WIB

TRAVEL NEWS

Ngebatik Pakai Kopi, Bisa Buat Menghilangkan Stres

Kalau biasanya batik identik dengan canting dan malam, kali ini traveler bisa membatik dengan sederhana menggunakan kopi bubuk lho.
Batik dengan pewarna kopi Foto: Dadan Kuswaraharja
Jakarta -

Batik termasuk salah satu warisan budaya bangsa yang telah diakui secara internasional. Kalau biasanya batik identik dengan canting dan malam, kali ini traveler bisa 'membatik' dengan sederhana menggunakan kopi bubuk lho. Membatik kali ini tentunya bukan di atas kain, melainkan melukis di atas canvas.

Seperti yang travaler ketahui, setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Untuk mengapresiasi karya seni batik ini, yuk simak belajar melukis motif batik dengan kopi ini.

Kalau berbicara tentang batik, yang teringat biasanya batik dari Jawa Tengah baik itu Pekalongan atau Solo. Tapi Jakarta juga punya motif batik yang khas lho. Misalnya batik Ciliwung Condet ini.

Aston Priority Simatupang yang turut berpartisipasi dalam Hari Batik Nasional mengajak pengunjung hotel belajar melukis motif batik Betawi. Pewarna yang digunakan alami, yakni kopi bubuk yang dicampur air hingga bertekstur agak kental.

Kalau biasanya batik identik dengan canting dan malam, kali ini traveler bisa 'membatik' dengan sederhana menggunakan kopi bubuk lho.Pewarna dari kopi hitam bubuk digunakan untuk membatik Foto: Dadan Kuswaraharja

Kopi mudah ditemukan dan bernilai ekonomis serta ramah lingkungan. Penggunaan bahan alami ini tentunya dapat mengurangi limbah dari pewarna kimia.

Kegiatan melukis motif batik Betawi dipandu Armain, salah satu pelukis dari anggota Komunitas Pelukis dan Pekerja Seni Indonesia (KOPPI), yang bersekretariat di Desa Seni Taman Mini Indonesia Indah.

Motif Batik Betawi yang dipilih dalam kegiatan belajar ini adalah Motif Batik Ciliwung Condet. Motif ini memiliki ciri khas berbentuk kembang kelapa dan kembang salak yang merepresentasikan kearifan lokal kawasan Condet.

"Lukisan batik ini mewakili dari suara warga Ciliwung Condet yang terdampak oleh sampah hingga luapan banjir dari sungai Ciliwung. Selain itu, melalui karya ini, saya berharap semua orang semakin bangga dengan produk-produk yang bercerita kearifan lokal, serta identitas dari kawasan Condet akan semakin dikenal lebih luas" komentar, Armain, Pelukis Batik Betawi.

"Dalam rangka merayakan Hari Batik ini, ASTON Priority Simatupang Hotel & Conference Center mengajak tamu-tamu untuk turut berpartisipasi dengan cara belajar melukis Batik dalam cara yang unik yaitu menggunakan pewarna kopi untuk mengurangi limbah pewarna kimia, selain itu kopi juga aman untuk digunakan bagi anak-anak maupun orang dewasa dalam melukis, dengan adanya kegiatan seperti kami berharap dapat memberikan pengalaman yang berkesan untuk tamu-tamu kami" komentar Andi Gevika Rizki, General Manager ASTON Priority Simatupang Hotel & Conference Center.

Meracik Batik Menjadi Pewarna

Selama ini, kata Armain, orang mengenal kopi hanya untuk diminum. Namun, dari kopi juga bisa menghasilkan karya seni yang indah. Tentu kopi bubuk tersebut tak perlu dicampur gula, cukup dengan air saja.

"Untuk meraciknya, kopi ditambahkan air hangat secukupnya. Kemudian membuat sketsa dan warnai sketsa yang sudah dibuat," kata Armain.

Dalam acara ini, beberapa pengunjung ikut mencoba membuat lukisan menggunakan kopi. Peralatan seperti kopi, kuas, dan canvas sudah disediakan hotel. Pengunjung juga dapat membawa pulang hasil karyanya secara gratis. Seru ya!

Nah, traveler juga bisa mencoba di rumah. Bahan yang disiapkan sederhana saja, pewarna dari kopi bubuk kemasan, air hangat, kuas, serta canvas. Buat sketsa terlebih dahulu di atas canvas, lalu warnai sesuai selera.

"Melukis ini juga dapat melepas stres. Aroma kopi dapat memberikan efek menenangkan pada tubuh serta menurunkan tingkat stres," ujarnya.

Hasil karya seni kopi ini akan lebih awet jika divernis semprot, lalu keringkan. Menurut Armain, jika divernis bertahan hingga berpuluh-puluh tahun.

Traveler tertarik mencobanya?



Simak Video "Wanita Indonesia Ini Konsisten Kenalkan Batik ke Dunia"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA