Tarik Ulur Waktu Istirahat Pramugari dengan Jam Terbang Gila

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tarik Ulur Waktu Istirahat Pramugari dengan Jam Terbang Gila

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 05 Okt 2022 08:42 WIB
Female flight attendant closing the overhead luggage compartment lid after all passengers are seated and prepare to take off
Ilustrasi pramugari (Foto: Getty Images/iStockphoto/Akarawut Lohacharoenvanich)
Jakarta -

Kelelahan akibat penerbangan panjang menjadi ancaman untuk pramugari. Situasi itu disorot regulator penerbangan sipil Amerika Serikat (AS) atau Federal Aviation Administration (FAA).

Salah satu kebijakan yang dikemukakan adalah memberikan waktu istirahat lebih lama untuk pramugari yang baru saja bertugas dalam penerbangan panjang. Dikutip dari CNNTravel, rencana itu berupa jeda istirahat yang sedikit lebih panjang di sela-sela waktu terbang mereka.

Aturan tersebut belum final dan akan didiskusikan antara regulator dan maskapai. FAA telah menyosialisasikan usulan itu kepada maskapai pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aturan FAA yang berlaku saat ini, maskapai penerbangan harus memberikan waktu istirahat sembilan jam kepada pramugari setelah bertugas 14 jam atau kurang. Akhir tahun lalu, FAA membuka komentar publik tentang usulan perubahan peraturan yang akan menambah waktu istirahat menjadi 10 jam antar shift.

Perubahan itu pertama kali disetujui pada Kongres pada 2018, tetapi tidak diberlakukan oleh Administrasi Trump. Pekan lalu, Ketua Komite Transportasi DPR Peter De Fazio (D-Oregon) meninjau aturan baru itu dan menjadikannya sebagai salah satu prioritas yang harus diselesaikan sebelum pensiun mendatang.

ADVERTISEMENT

Keinginan istirahat lebih panjang sebenarnya sudah lama disuarakan. Serikat awak pesawat juga telah memperjuangkan perpanjangan waktu istirahat ini sejak lama.

Mereka menyebut jam kerja yang terlalu panjang bikin pramugari sangat kelelahan. Apalagi, bagi pramugari yang harus terbang lebih dari 14 jam sehari.

Potensi kelelahan pramugari itu terjadi seiring pandemi yang mereda. Kini, permintaan penerbangan semakin tinggi, jadwal terbang pramugari pun semakin padat.

Allie Malis, yang juga merupakan perwakilan urusan pemerintah di Association of Professional Flight Attendants, serikat pekerja yang mewakili awak pesawat American Airlines, mengatakan situasi tidak nyaman itu. Dia menyebut awak kabin dari penerbangan delay harus berlari di bandara untuk menjalani tugas pada penerbangan berikutnya. Itu masih ditambah dengan jadwal yang tidak terduga.

"Tingkat penyakit, tingkat kelelahan semakin tinggi. Bukan karena (pramugari) menolak atau mereka memprotes. Hanya saja, mereka tidak bisa mengatasinya, ya pramugari tidak bisa mengatasinya," kata pramugari Inggris Kris Major menambahkan.




(fem/fem)

Hide Ads