Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Jumat, 07 Okt 2022 05:41 WIB

TRAVEL NEWS

Polemik Glow: Wisata Cahaya yang Disetop di Kebun Raya Bogor

bonauli
detikTravel
Kebun Raya Bogor dan rencana wisata malam
Glow (M. Solichin/detikcom)
Jakarta -

Kebun Raya Bogor sudah jadi ikon wisata dan identitas dari Kota Hujan. Inginnya berinovasi, tapi malah kini jadi masalah.

Glow menjadi atraksi wisata cahaya buatan di dalam Kebun Raya Bogor. Atraksi ini sempat berjalan dan kini disetop pada September lalu, karena belum adanya kesepakatan antar peneliti soal dampak cahaya buatan terhadap keanekaragamaan hayati di sana.

Namun pihak pengelola wisata Kebun Raya Bogor (KRB) malah melayangkan surat penolakan pada Wali Kota Bogor, Bima Arya. Bima Arya mengatakan dirinya sempat bersurat ke pengelola wisata Kebun Raya Bogor agar menghentikan wisata cahaya buatan karena masih menjadi polemik.

Pemkot Bogor, kata Bima, juga sudah memfasilitasi agar pihak ketiga pengelola wisata di Kebun Raya berkomunikasi dengan IPB dan budayawan. Namun, situasi malah makin tidak kondusif.

"Namun tanggal 30 September saya menerima surat dari PT MNR yang kalau dari isinya saya menyimpulkan bahwa Mitra Natura Raya ini keliru memahami kewenangan Pemkot terhadap Kebun Raya. Jadi bahasanya juga sangat tidak pas, saya kira bahasanya mencerminkan pemahaman yang sangat keliru. Meminta tidak mengikuti keputusan dari Pemkot untuk menghentikan operasional dan meminta agar Wali Kota menyampaikan langsung kepada Presiden," ujar Bima.

Kebun Raya Bogor dan rencana wisata malamGlow di Kebun Raya Boor Foto: M. Solichin/detikcom

Glow sendiri merupakan salah satu terobosan yang dihadirkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama mitranya, PT Mitra Natura Raya. Glow menghadirkan sarana edukasi dan wisata malam pertama dan terbesar di Indonesia.

Glow digadang-gadang sebagai atraksi yang memanjakan pengunjung dengan proyeksi visual dengan narasi edukatif dalam iringan musik. Perpaduan ini dikemas apik untuk merangsang imaji pengunjung ke dalam kisah fiksi tumbuhan dan satwa malam.

Tidak sekadar menuturkan untaian kata, kisah fiksi ini akan membuai pengunjung melalui pesan inspiratif. Selain itu, terdapat pula ajakan untuk mengapresiasi nilai sejarah, melestarikan tumbuhan serta lingkungan sebagai pilar utama peradaban.

Langkah itu dilakukan pada Taman Astrid. Area ini menceritakan tentang sejarah terbentuknya Kebun Raya Bogor hingga sekarang, di mana Kebun Raya Bogor berhasil menjadi wilayah konservasi dan pusat penelitian alami yang memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu botani dan farmasi.

Area yang digunakan untuk Glow hanya sekitar 3% dari luas keseluruhan Kebun Raya Bogor yang mencapai 87 hektar. Tepatnya di area kebun non koleksi, sehingga keberadaannya tidak mengganggu area cagar budaya.

Di sisi lain, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sebagai pemegang kendali penuh atas penyelenggaraan di KRB, menegaskan bahwa berdasarkan hasil riset selama periode Januari-Juni 2022, kehadiran cahaya buatan (Artificial Light at Night/ALAN) pada area eduwisata Glow di KRB tidak berdampak buruk terhadap tumbuhan-tumbuhan dan ekosistem yang ada.

"Kami memiliki komitmen yang sama dengan masyarakat bahwa KRB ini adalah aset bangsa yang harus selalu dijaga dan dapat dioptimalkan untuk kemajuan masyarakat. Karena itu terobosan dan inovasi harus terus dilakukan tanpa meninggalkan akar budaya yang ada," jelas Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam rilisnya, Jumat (2/9/2022).



Simak Video "MS Glow Bantah Minta Uang Damai Rp 60 Miliar ke PS Store Glow "
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA