Hampir Kecolongan, Singapura Amankan Cula Badak Selundupan Bernilai Miliaran

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hampir Kecolongan, Singapura Amankan Cula Badak Selundupan Bernilai Miliaran

bonauli - detikTravel
Jumat, 07 Okt 2022 09:42 WIB
Bandara Changi menjadi klaster COVID-19 terbesar di Singapura. Pada Kamis (13/5) kemarin, total ada 46 kasus COVID-19 yang berasal dari klaster Bandara Changi.
Ilustrasi Bandara Changi (Getty Images)
Jakarta -

Singapura hampir saja kecolongan. Petugas bandara menangkap penumpang yang membawa cula badak selundupan.

Dikutip dari Channel News Asia, seorang penumpang di Bandara Changi membawa dua tas besar yang mencurigakan. Keamanan bandara dan Unit K9 Dewan Taman Nasional (NParks) akhirnya memeriksa penumpang tersebut.

Begitu dibuka, petugas bandara terkejut. Tas tersebut berisi 34 kg cula badak yang diperkirakan bernilai sekitar USD 1,2 juta alias Rp 13 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat nilainya, NParks menyatakan bahwa penyitaan ini jadi yang terbesar dalam sejarah Singapura.

"Pemilik tas, yang melakukan perjalanan dari Afrika Selatan ke Republik Demokratik Rakyat Laos melalui Singapura, segera ditangkap dan cula badak disita oleh NParks," ujar NParks.

ADVERTISEMENT

Badak sendiri menjadi salah satu satwa yang dilindungi di bawah Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Perjanjian ini ditandatangani oleh Singapura.

Di bawah CITES, perdagangan internasional cula badak dilarang.

"Pengujian genetik sedang dilakukan di Pusat Forensik Satwa Liar NParks untuk mengidentifikasi spesies badak," keterangan NParks.

Nantinya, cula-cula yang disita akan dihancurkan. Ini untuk meminimalisir rantai perdagangan ilegal.

"Cula itu selanjutnya akan dihancurkan untuk mencegah mereka masuk kembali ke pasar, mengganggu rantai pasokan global cula badak yang diperdagangkan secara ilegal."

Singapura berkomitmen pada upaya internasional untuk mengekang perdagangan satwa liar ilegal untuk memastikan kelangsungan hidup hewan-hewan ini dalam jangka panjang, kata NParks.

"Singapura mengadopsi sikap tanpa toleransi terhadap perdagangan ilegal spesies satwa liar yang terancam punah, serta bagian dan turunannya," kata NParks.




(bnl/fem)

Hide Ads