Salah satu prosedur pembuatan paspor di Imigrasi adalah wawancara. Ternyata ada peran wawancara dalam mencegah terjebak dalam perdagangan manusia.
Beragam email pengaduan yang diterima imigrasi terkait keberadaan hingga permasalahan yang dihadapi pemegang paspor Indonesia saat di luar negeri. Salah satunya adalah terkecoh dengan jasa penyalur kerja hingga terjebak perdagangan manusia.
"Selamat pagi pak.... Mohon maaf pak saya mau minta tolong bantuannya karena suami saya dan teman-teman nya baru sampai di Kamboja mereka di janjikan pekerjaan cs tapi pas sampai disana mereka tidak di berikan pekerjaan sesuai... Malah menjadi scammer dan di sekap tidak boleh keluar .. pasport mereka pun smua di sita pak... Kalau mau keluar mereka harus tebus kepala dengan 2400$ .. banyak disana yang sudah tersiksa pak... Saya takut pak suami saya kenapa kenapa... Niat hati mau cari pekerjaan malah jadi tambah masalah seperti ini...mohon bantuannya ya pak....untuk info tempat terakhir saya tau pak dan bos nya sudah saya foto juga...terima kasih pak...,"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di atas merupakan salah satu kisah yang masuk ke email humas@imigrasi.go.id. Tentu saja permasalahan ini menjadi keprihatinan bersama, namun penyelesaiannya tidaklah semudah membalik telapak tangan.
Pada tahap ini, Imigrasi Indonesia tidak bisa berbuat banyak karena sudah masuk ke ranah perlindungan Warga Negara Indonesia di luar negeri.
Dalam siaran pers Imigrasi, Jumat (7/10/2022) tentu traveler bertanya-tanya dimana peran imigrasi dalam kasus di atas, bukan? Peran imigrasi dalam perlindungan WNI ada pada sesi wawancara permohonan paspor RI. Makanya, sangat penting bagi pemohon paspor untuk memberikan keterangan yang jujur dan benar dalam pengurusan paspor.
"Biasanya untuk pengurusan paspor akan dimintakan dokumen tambahan bergantung pada tujuan penggunaan paspor. Untuk umroh atau haji misalnya, pemohon akan dimintakan surat rekomendasi dari Kementerian Agama. Demikian juga bagi yang akan bekerja," jelas Subkoordinator Humas Ditjen Imigrasi, Achmad Nur Saleh.
"Pada sesi wawancara petugas juga biasanya akan menggali lebih dalam terkait tujuan pembuatan paspor. Untuk yang ada indikasi memberikan keterangan tidak benar, biasanya terbaca dari Bahasa tubuhnya, gelisah, gagap dan sebagainya. Paspornya bisa tidak diterbitkan," tambah Achmad.
Nah, traveler yang akan membuat paspor silahkan simak tips berikut saat akan menghadapi pertanyaan petugas dalam wawancara paspor:
1. Pastikan anda telah memiliki dokumen pendukung yang lengkap sebelum datang ke kantor imigrasi
2. Berikan keterangan secara jujur dan tidak bertele-tele mengenai tujuan penggunaan paspor Anda
3. Bicara dengan artikulasi yang jelas dan yakin
4. Persiapkan diri bila petugas meminta bukti pendukung dari pernyataan Anda pada saat wawancara.
Bagi traveler yang memberikan data yang tidak sah atau keterangan yang tidak benar untuk memperoleh paspor terancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 500 juta.
"Sesi wawancara pada penerbitan paspor ini menjadi upaya Imigrasi dalam perlindungan WNI serta pencegahan dari hulu berbagai macam modus perdagangan manusia," tutup Achmad.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum