Plt Dirjen Imigrasi Widodo Ekatjahjana melakukan inspeksi mendadak (sidak) pelayanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Ia kaget karena ada antrean panjang di bagian VoA.
Inspeksi mendadak tersebut dilakukannya pada Kamis (6/10/2022) sekitar pukul 22.30 WITA. Dalam sidaknya itu, ia menemukan adanya penumpukan antrean wisatawan di gerai pembayaran untuk Visa on Arrival (VoA).
Ia kaget dengan kondisi tersebut. Berdasarkan video yang diunggah detikFlash, ia memarahi petugas bank dan petugas bandara yang bertanggung jawab terhadap jalannya gerai pembayaran tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sidak itu, ia mengecek satu persatu gerai yang ada. Ia menunjukkan kemarahannya ketika menemukan satu gerai berisi 4 konter pembayaran yang tak berjalan sepenuhnya.
Tak hanya di satu gerai, di gerai pembayaran lainnya ia juga menemukan ada konter yang kosong tanpa petugas. Kemudian kemarahannya semakin meningkat ketika ia melihat ada gerai yang tidak dioperasikan karena belum tersedianya fasilitas pembayaran.
Bukan cuma menyidak konter pembayaran, Widodo juga mengecek keadaan di loket pengecapan paspor. Tampak ada satu konter pengecapan yang seharusnya berisi 4 unit komputer, namun hanya diisi dua komputer.
Dari 64 tempat yang tersedia, hanya 32 yang terisi oleh komputer. Sehingga, menyebabkan terjadinya penumpukan wisatawan.
"Pokoknya besok konter ini harus diisi," kata Widodo kepada petugas yang mendampinginya.
Usai mengecek gerai satu persatu, Widodo kemudian memberikan instruksi kepada seluruh petugas bandara yang terkait. Dalam momen ini Widodo tampak tak segan menegur dan memarahi petugas supervisor serta petugas lain yang bertanggung jawab.
"Tolong dikoordinasikan sama supervisornya. Kalau kurang-kurang begini cepat diisi. Jangan dibiarkan begitu," ujarnya dengan ekspresif.
Widodo terlihat kecewa kepada penanganan yang dilakukan para petugas. Ia menyinggung bahwa petugas seharusnya memiliki sense of crisis. Sehingga dapat cepat tanggap ketika melihat adanya penumpukan seperti yang ada saat itu.
"Enggak boleh begini ini, ayolah kita punya sense of crisis begitu kan," dia menegaskan.
Ia kemudian menginstruksikan dengan tegas agar seluruh konter yang kosong dapat terisi. Ia bahkan dengan keras menyatakan akan membawa ini ke rapat besar jika keadaan tetap tak berubah.
"Saya sedang perjuangkan sistem pembayaran online, tapi kan seharusnya jangan sampai konter-konter ini (kosong). Saya mau itu besok diisi, enggak mau tahu caranya," ujarnya.
"Kalau besok masih kosong, saya akan langsung undang ke rapat ini. Saya bawa ke rapat minggu ini bersama Menko Marves, biar tahu semua imigrasi jadi sampah..." kata Widodo.
Widodo juga mempertanyakan sudah berapa lama kondisi kekosongan gerai itu terjadi. Kemudian disebutkan bahwa kemungkinan hal tersebut sudah berlangsung selama satu bulan.
"Berapa lama ini, masa enggak ditegur sama sekali," ujarnya keheranan.
Akhirnya, ia menutup kemarahannya dengan memerintahkan bahwa seluruh gerai harus dapat beroperasi optimal. Terlebih dengan kondisi Bali yang akan terus kedatangan banyak turis asing.
"Besok ini harus beroperasi dan saya enggak mau tau lagi, kalau empat ya isinya empat. Kalau sakit, izin ya harus diganti. Itu aja, sampaikan ke Kacab, ke pimpinan pusat," ujar dia.
Para petugas bandara yang menjadi sasaran kemarahan Widodo hanya dapat menundukkan kepala dan mengiyakan seluruh permintaan sang Plt Dirjen Imigrasi tersebut. Selama proses sidak ini berlangsung memang tampak antrian panjang di depan beberapa gerai yang beroperasi.
Beberapa wisatawan yang dilewati oleh rombongan sidak pun tampak sesekali melirik dengan penasaran. Mengingat pengecekan gerai hingga pemberian instruksi dari Widodo kepada para petugas dilakukan langsung di dekat gerai yang tengah melayani para wisatawan.
(ysn/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum