Di balik kesuksesan pelaksanaan side event G20 di Bali mengenai pariwisata yakni The 1st and 2nd Tourism Working Group, G20 Tourism Ministerial Meeting (TMM) 2022 dan dengan puncaknya World Tourism Day (WTD) ada cerita miris mengenai istri pejabat Badan PBB yang mengurusi pariwisata dunia (UNWTO/World Tourism Organization/Badan Pariwisata Dunia) hampir saja tidak mendapatkan visa Indonesia.
"Ada satu cerita di balik ini, di menit-menit terakhir kedatangan Sekjen UNWTO (Zurab Pololikashvili), berpotensi hampir terkendala karena visa dari istri beliau dan fotografer beliau belum keluar dan mengancam keberangkatan Pak Zurab. Beruntung dengan gercep berbagai instansi Kementerian/Lembaga memfasilitasi semua visa bisa dikeluarkan walaupun sudah mendekati keberangkatan dan boarding di airport," ujar Menparekraf Sandiaga Uno kepada detikcom.
Sandiaga mengatakan soal visa ini sudah menjadi sorotan Presiden Joko Widodo dan tengah dilakukan reformasi di sektor ini. Sandiaga melanjutkan dalam sesi high level debate mengenai Rethinking Tourism, Sekjen Zurab sempat menanyakan apakah salah satu yang menjadi pemikiran ulang dari wisata adalah tentang reformasi di bidang pergerakan antara wisatawan, apakah masih diperlukan visa dalam memfasilitasi kunjungan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah selevel istri sekjen dan timnya itu memerlukan visa yang belibet yang ruwet, ribet, mumet atau kita bisa keluar dari jebakan pemikiran yang seperti itu. Saya sampaikan kepada beliau, tepat sekali Pak Sekjen Zurab, kami baru saja mendapatkan instruksi dari bapak presiden melakukan reformasi di bidang kemudahan kunjungan wisatawan yang lebih berkualitas dan juga menarik kunjungan wisatawan yang lebih lama kunjungannya, bisa membawa investasi dan membuka lapangan kerja seperti di bidang ekonomi digital, kesehatan dan pendidikan, yang kita perkenalkan dengan konsep digital nomad dan silver economy," ujar Sandiaga.
Reformasi untuk kemudahan visa yang tengah dilakukan Indonesia diharapkan bisa membuat Indonesia memenangkan berbagai proses bidding penyelenggaraan event kelas dunia tahun depan.
"Mudahan-mudahan kita bisa memfasilitasi kemudahan visa dan lebih baik lagi kita bisa memfasilitasi dalam bentuk tatanan reformasi yang akan memastikan penyelenggaraan pariwisata yang lebih berkualitas, waktu tinggal lebih lama yang lebih berdampak positif untuk ekonomi, membuka lapangan usaha dan kerja," ujar Sandiaga.
![]() |
Sandiaga mengatakan pemerintah sudah sukses menggelar side event G20 dan menyerahkan tongkat estafet pelaksanaan ke negara lain yakni India dan Arab Saudi untuk peringatan hari pariwisata dunia. "Indonesia mendapatkan pujian dan apresiasi dari seluruh peserta dan Bali menjadi satu standar yang sangat tinggi," ujarnya.
Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili sendiri mengaku senang dapat merayakan World Tourism Day 2022 di Bali, tempat yang di sangat indah.
"Tentunya kami ingin melihat lebih jauh dan ingin menikmati lebih dalam keindahan Indonesia, khususnya Bali. Dan, saya yakin kita semua yang hadir di sini akan segera kembali ke Bali," kata Zurab.
Apresiasi setinggi-tingginya juga disampaikan oleh Sekjen UNWTO atas keberhasilan Indonesia dalam mengorganisir perhelatan WTD. Dimana untuk pertama kalinya 75 persen Menteri Pariwisata di seluruh dunia hadir. Menurutnya ini merupakan suatu prestasi yang sangat baik dan Bali menjadi magnet bagi para delegasi untuk turut merayakan WTD 2022.
![]() |
Perayaan WTD 2022 yang berlangsung hari Selasa (27/9/2022) di Bali, diikuti oleh 328 peserta secara offline dan 422 peserta secara online. Meliputi perwakilan negara anggota UNWTO, Menteri Pariwisata G20, negara tamu, organisasi internasional, stakeholders pariwisata nasional dan internasional.
(ddn/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol